Pemerintah Inggris dan Berdayabareng.com Gelar Lokakarya Keterampilan Digital Secara Tatap Muka

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Lokakarya Keterampilan Digital terdiri dari dua hari sesi tatap muka dan mengangkat tema “Pemberdayaan Perempuan dan Penyandang Disabilitas”, kini sedang berlangsung di Makassar, Gowa dan Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

Program ini merupakan bagian dari paket dukungan Rp 2 milyar yang diberikan Pemerintah Inggris kepada sektor teknologi dan digital Indonesia, melalui Program Akses Digital. Proyek dengan Berdayabareng.com ini berjalan hingga September 2022.

Lokakarya telah diselenggarakan pada 9 dan 16 April 2022 bertempat di Four Point Sheraton Hotel Makassar. Sesi pertama dibuka oleh Ketua Tim Digital Kedutaan Besar Inggris Jakarta, Christopher Agass pada 9 April 2022 lalu.

Pandemi Covid-19 telah mempercepat laju transformasi digital. Kondisi ini telah membuka lebih banyak peluang bagi orang-orang melalui koneksi teknologi, namun pada saat yang sama, pandemi juga memperburuk risiko peningkatan ketidaksetaraan dan ketertinggalan bagi mereka yang tidak terhubung secara digital.

Di banyak negara, termasuk di Indonesia, ada tantangan signifikan seputar konektivitas internet dan tingkat keterampilan digital, terutama di bagian Indonesia timur. Sementara jumlah orang yang telah terhubung secara daring telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir di wilayah Jawa.

Penelitian terbaru yang didukung melalui Program Akses Digital Inggris bekerja sama dengan International Telecommunications Union (ITU) menyoroti, 20% sekolah di Indonesia masih belum terhubung dengan internet. Bahkan, di beberapa wilayah tertentu di Indonesia Timur mencapai di atas angka 50%.

Selain itu, kelompok marjinal mendominasi dalam populasi kesenjangan konektivitas ini yang secara tidak proporsional kebanyakan dialami oleh kelompok perempuan, penduduk di wilayah terpencil, dan masyarakat dengan pendidikan terbatas, serta tingkat literasi yang rendah. Faktor-faktor seperti lokasi, pendapatan, usia, jenis kelamin, etnis, dan disabilitas menjadi faktor signifikan untuk mengakses TIK dan internet.

Baca juga :  Silaturahmi dan Dialog Kamtibmas, Polres Pelabuhan Makassar Tatap Muka dengan Masyarakat Cambayya

Penyandang disabilitas menghadapi ketidaksetaraan dan hambatan ganda dalam mengakses Internet, TIK, dan teknologi alat bantu, termasuk hambatan keterjangkauan karena pendapatan dan pengeluaran yang lebih rendah terkait dengan disabilitas mereka dan terbatasnya aksesibilitas perangkat ICT, program, dan situs web. Oleh karena itu, ada kebutuhan yang mendesak dengan pendekatan yang komprehensif dan holistik untuk menutup kesenjangan digital melalui dukungan terhadap inklusi digital.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pendiri KAPMI Siap Bersama Ketua Umum BPP Muliansyah Mencetak Pengusaha dan Pemimpin Nasional

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Pendiri Kamar Dagang Pengusaha Muda Indonesia (KAPMI) melakukan pertemuan pasca pidato Presiden Prabowo Suabinto di...

“Coffee Morning” Sosial Kemasyarakatan MKGR Sulsel

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Organisasi masyarakat (ormas) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Sulawesi Selatan menggelar...

Tak Sekadar Mengajar, Guru Sulsel Diminta Lindungi Hak Siswa

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia menggelar kegiatan penguatan kapasitas aparatur sipil negara (ASN)...

Ini Lokasi Pembangunan Dapur Umum Yang Disulkan Pemkab Sinjai

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Pemerintah Kabupaten Sinjai mengusulkan tiga lokasi pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum...