[caption id="attachment_11595" align="alignnone" width="768"] Kepala BPS Sulsel, Suntono[/caption]
PEDOMANRAKYAT - Makassar.
Kepala BPS Sulsel, Suntono menegaskan, Badan Pusat Statistik tidak pernah menyebutkan adanya kenaikan jumlah daerah termiskin di Sulsel.
"BPS tidak mengenal definisi daerah termiskin atau kabupaten termiskin. Kita tidak pernah menyebutkan segini daerah termiskin atau tidak termiskin. Kami hanya menyampaikan persentase kemiskinan provinsi maupun kabupaten kota," jelasnya, Sabtu (23/4/2022).
Menurutnya, BPS merilis statistik angka kemiskinan dua kali setahun pada bulan Maret dan September.
Angka kemiskinan di Sulawesi Selatan justru mengalami penurunan. Pada September 2021 yaitu 8,53 persen atau mengalami penurunan 0,25 persen jika dibandingkan bulan Maret 2021 yang berada pada angka 8,78 persen.
"Angka itu pun juga mengalami penurunan jika dibandingkan bulan September 2020 yang berada pada angka 8,99 persen," paparnya.
BPS dan Pemprov Sulsel pernah melakukan Rapat Koordinasi yang dihadiri langsung oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
"Pada Rakor itu, pak gubernur tidak pernah menyebutkan itu. Namun waktu itu, Pak Gubernur memberikan pengarahan kepada OPD untuk mengintervensi kabupaten kota yang angka kemiskinannya tinggi," tuturnya.
Ia pun mengaku, Provinsi Sulsel telah menunjukkan tren positif pada pertumbuhan ekonomi.
"Secara kumulatif tahun 2021, pertumbuhan ekonomi berada pada angka 4,65%," pungkasnya.
Diketahui, sebelumnya DPRD Sulsel menyebutkan adanya 5 daerah termiskin di Sulsel pada tahun 2021. (*)