Informasi khusus disampaikan kepada pengemudi mobil truk untuk membatasi kapasitas muatan maksimal dua puluh lima ton.
Terpisah, Kadishub Selayar, Drs. Suardi menyatakan, jajaran dinas perhubungan telah menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan seluruh pihak terkait dalam rangka untuk mengantisipasi lonjakan pemudik.
Dari hasil rapat tersebut, dinas perhubungan bersama seluruh komponen terkait berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima terbaik kepada calon pengguna jasa penyeberangan.
Dinas perhubungan bersama JM PT. ASDP Indonesian Ferry (Persero) akan mengupayakan tidak ada pengguna jasa penyeberangan di lintasan Pamatata-Bira yang kemalaman dan tertinggal di area pelabuhan.
Sebagai wujud komitmen bersama, dinas perhubungan dan JM PT. ASDP Indonesian Ferry (Persero) bersepakat untuk melakukan penambahan trip penyeberangan khusus, bagi calon pengguna yang tertinggal di area pelabuhan.
Dua armada kapal Ferry tambahan yang terdiri dari KMP. Sangke Pallangnga, dan KMP. Bontoharu akan distand bukan untuk mengantisipasi akan kemungkinan terjadinya potensi lonjakan pemudik di lintasan Bira-Pamatata,
terkhusus bagi calon pengguna jasa yang tidak sempat terakomodir dalam pelayaran kapal sebelumnya.
KMP. Takabonerate akan disiagakan untuk memback up lonjakan pemudik pada setiap hari Minggu.
Selain itu, jajaran dinas perhubungan juga akan menyiagakan dan menerjunkan personilnya untuk melakukan kegiatan monitoring, pemantauan dan melayani pemudik di posko layanan terpadu di kedua pintu Pelabuhan keluar masuk.
Kegiatan monitoring dan pemantauan akan dimaksimalkan pada saat berlangsungnya suasana arus balik penumpang.
Koordinasi lintas sektor dengan pihak TNI Polri, TNI-AD, Basarnas, BPBD, tim medis dan PT. ASDP Indonesian Ferry (Persero) juga telah dimatangkan pihak dinas perhubungan, pungkas Drs. Suardi, saat dikonfirmasi via sambungan telefon, hari, Selasa, (26/4) malam. (And).