Berpikir Tingkat Tinggi Di Era 4.0

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Nederveld & Berge (2015) mengemukakan bahwa yang secara tradisional dilakukan di kelas sekarang dilakukan di rumah, dan yang selama ini dikerjakan sebagai Pekerjaaan Rumah (PR) kini diselesaikan di kelas.

Oleh sebab itu untuk mengerti dan memahami model pembelajaran ini sebaiknya dimengerti dulu mengenai pembelajaran tradisional (Wesley, 2015).

Model pembelajaran flipped classroom, bukan saja dapat meningkatkan kemapuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam rangka inovasi dan kreatifitas , akan tetapi relevan dipergunakan di era revolusi indutri 4.0, hal ini disebabkan karena model ini banyak bersentuhan dengan media pembelajaran berbasis IT seperti kecerdasan buatan atau arificial intelligen (AI).

Contoh dimaksud seperti Video, atau E-Book. Media ini diproduksi oleh guru di rumah kemudian dikirim melalui media sosial kepada murid untuk selanjutnya menjadi materi pelajaran dan didiskuasikan di ruang kelas.

Contoh ini memberi petunjuk bahwa model pembelajaran Flipped Classroom, bukan saja model pengembangan yang inovatif dengan menggunakan arificial intelligen (AI), akan tetapi juga model yang membalikkan keadaan tempat, dimana sebelumnya pembelajaran dimulai di sekolah kemudian berubah pembelajaran dimulai dari rumah. Keadaan seperti inilah yang disebut model pembelajaran terbalik yang sering disebut sebagai Flipped Classroom (FC).

Model pembelajaran berbasis IT dan arificial intelligen (AI). ini relevan dipergunakan di masa pandemi dan endemi covid 19 yang mengharuskan proses pembelajaran dilaksanakan secara daring dan luring atau sering disebut model pembelajaran Blendet Learning.

Dengan begitu model pembelajaran ini juga relevan digunakan pada kota-kota yang saat ini sedang menggunakan program elektronik seperti smart city, smart education dan sebagainya.

Model ini juga memberi kontribusi pada kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) karena model ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang sangat dibutuhkan oleh dunia kerja di era revolusi indutri 4.0.

Baca juga :  Bupati Torut Hadiri Pertemuan dengan Presiden Joko Widodo

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tujuan kebijakan MBKM adalah mendekatkan perguruan tinggi dengan dunia industri. Program link and match ini diharapkan bisa menjembatani kepentingan pemerintah mengurangi pengangguran dan kebutuhan dunia usaha yang membutuhkan SDM yang berkualitas.

Beberapa pendapat dan pernyataan-pernyataan di atas didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Syamsidah bahwa model pembelajaran Flipped Classroom dapat meningkatkan kemampuan berpikir HOTS siswa, dan model ini dianggap valid, efektif dan praktis serta direkomendasi bisa digunakan di sekolah-sekolah lain, selain di SMA 159, tempat penelitian dilakukan. (*)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Satu Polisi Seribu Inspirasi, Bripka Ilyas Hidupkan Kembali Semangat Belajar Anak Pedalaman

PEDOMANRAKYAT, SIDRAP – Sebagai wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan dan anak-anak di wilayah binaannya, Bhabinkamtibmas Desa Kalempang, BRIPKA...

Menelusuri Jejak Kejayaan Gowa: Putra Mahkota dan Lembaga Pusaka Leluhur Gelar Ziarah Penuh Makna

PEDOMANRAKYAT, GOWA – Dalam semangat melestarikan nilai-nilai luhur kerajaan dan mempererat hubungan spiritual dengan para pendahulu, Putra Mahkota...

Curah Hujan Tinggi, Abrasi dan Jembatan Darurat jadi Perhatian Bupati

PEDOMANRAKYAT, PINRANG — Curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wlayah Kabupaten Pinrang, beberapa hari terakhir ini...

Denyut Kehidupan di Car Free Day: (11) Irwan dan Roda-Roda Kebahagiaan

Suci Aulia Tenri Ajeng Sastra Indonesia FIB/Magang ‘identitas’ Dari kejauhan, dentuman lagu anak-anak menggema di udara pagi Car Free Day...