DR. dr. Hj. Fitria : Halal Bihalal, Mengurai Kekusutan Dalam Keluarga

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

 

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR
Halal bi halal hanya merupakan penyebutan khusus terhadap sebuah tradisi yang dikembangkan masyarakat muslim Indonesia dengan makna "ichlas" saling memberi maaf dan menerima maaf untuk mengurai kekusutan dalam keluarga.

Seperti yang dikatakan Ustza DR.dr.Hj.Fitria dalam dalam ceramahnya diacara Halal Bi Halal Kerukunan Keluarga Besar Djalle Dg Marewa, Sabtu 07/05/2022.

Menurut Hj. Fitria, halal bi halal merupakan sebuah media untuk mengurai kekusutan hubungan persudaraan dengan saling memaafkan pada saat hari raya Idul Fitri.
Mengapa halal bi halal hanya berlaku setelah Idul Fitri, hal tersebut memiliki hubungan kuat dengan lafal Idul Fitri, yakni perayaan kembalinya manusia pada kesucian.

" Pelihara hubungan kekeluargaan rumpun keluarga Jeneponto, karena Ramadhan sudah pergi dengan membawa catatan amalan kita dengan tidak membuat catatan dosa baru " ujar Fitria.

Halal bi halal-pun bermakna keseimbangan dalam arti, memberi maaf dan menerima maaf. Jangan anggap kalau minta maaf kita kalah atau tidak berwibawah lagi, justru memberi maaf tanpa diminta itulah yang termulia.

Hasil penelitian di Rumah Sakit Darmais Jakarta menyebutkan 70% pasien kanker payudara karena gengsi tidak mau memaafkan.

Hj. Fitria berpesan, Dua ingat, Dua lupa. Maksudnya ingatlah kebaikan orang dan lupakan kesalahan orang, dan jangan sebut kebaikan kita dan jangan pula sebut keburukan orang.

Berawal Dari Tanah Kosong

Razak Djalle, ketua umum kerukunan Keluarga Besar Djalle Dg Marewa sedikit bernostalgia. Katanya di tahun 1958, sebidang tanah kosong di Jalan Banteng kini Jalan Lanto Dg Pasewang tanah tersebut dikuasai Makka Moka.

Di tanah kosong itulah sering dilakukan pertemuan demi pertemuan, maka akhirnya disepakati terbentuknya kerukunan keluarga Djalle Dg Marewa dan disitu pula lahirnya ide menggunakan nama Djalle dibelakang nama seperti Razak Djalle. Tidak menggunakan nama belakang bapak, kakek tapi justru menggunakan nama bapaknya kakek.

Baca juga :  IKA SMANSA 82 Gelar Rapat Pengurus, Mantapkan Program Kegiatan dan Bentuk Panitia Pemberangkatan Tenas IV Yogyakarta

Acara halal bi halal ini dilaksanajan di kediaman Ir. Musyawar A Bausat/ dr. Irnawati M Bahar Sp.OG. (ab)

Berita sebelumnya
Berita selanjutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Warkop 183 Satukan Rasa dan Ragam Profesi

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Menikmati kopi pagi hari di warung kopi (warkop) menjadi tren dan habit (kebiasaan, red) tersendiri...

Cinta yang Dibagi, Makna yang Tak Berkesudahan: 15 Tahun K-apel

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR- Komunitas Anak Pelangi (K-apel) telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam membangun dan mendampingi masyarakat dengan...

Komunitas Motor yang Berani Menjelajah: HAI Honda ADV Indonesia Chapter Makassar

PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR - Komunitas HAI Honda ADV Indonesia chapter Makassar adalah sebuah komunitas yang sangat menarik dan...

Domino: Dari Warkop hingga Turnamen Internasional

PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR - Permainan domino di Makassar telah menjadi kegiatan yang sangat populer di kalangan masyarakat, terutama...