Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Mas'ud, Rasulullah Muhammad SAW bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian, siapakah orang yang dianggap telah bertaubat?” Para sahabat menjawab, “Allah SWT dan Rasul-Nya lebih mengetahui akan hal tersebut.”
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bertaubat tetapi enggan untuk belajar (menuntut ilmu), maka sesungguhnya ia belum bertaubat; Barang siapa yang bertaubat, tetapi tidak menambah kualitas ibadahnya, sesungguhnya ia belum bertaubat; dan barangsiapa bertaubat, tetapi ia tidak diridhai oleh mereka yang mungkin pernah disakiti, sesungguhnya ia belum bertaubat.”
Dari riwayat yang diriwayatkan ibn Mas'ud di atas, Rasulullah menekankan betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. Belajar, bahkan sangat dianjurkan atau dinaikkan menjadi satu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim dan muslimat mulai dari buaian hingga ke liang lahat.
Rasulullah SAW juga pernah mengingatkan, jika ingin bahagia dunia akhirat maka rajinlah belajar. Kita berharap, anak-anak selaku penerus hari esok kita dan negeri yang kita cintai ini mendapat pendidikan yang baik dan lebih baik menuju hari esok yang lebih cerah.
Ramadan telah meninggalkan kita, namun semangat Ramadan seharusnya terpatri dalam diri masing-masing, agar kita senantiasa berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, berupaya melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Biasanya, setelah Idul Fitri, kita melaksanakan kegiatan halalbihalal untuk saling menghalalkan kekeliruan, kekhilafan yang pernah dilakukan, dan berupaya membuka lembaran baru yang putih bersih dari segala noda dan tinta yang mengotorinya.
Semoga kita senantiasa termasuk golongan manusia yang senantiasa bertaubat dan diterima taubat kita oleh Allah SWT., Aamiiin. Allah A'lam. ***
Makassar, 09 Mei 2022