Betapa terkejutnya Amir al-Mukminin setelah membaca surat tersebut, lalu dengan segera membalas isi surat yang di kirim oleh salah seorang gubernurnya. Umar menulis, “Aku menyuruhmu untuk menerima utusan pribadiku itu dengan baik. Sama sekali aku tidak memerintahkanmu untuk membunuh utusan tersebut, yang merupakan salah seorang kepercayaanku.”
Setelah kejadian itu, Umar memanggil beberapa sahabat yang memiliki kemampuan baca tulis untuk membuat satu rumusan tentang titik dalam Bahasa Arab.
Dalam keputusannya, Umar ibn al-Khattab memperbedakan beberapa huruf yang bentuknya serupa. Dan pilihannya jatuh untuk membubuhkan titik yang berbeda-beda jumlahnya pada huruf-huruf Arab yang sama bunyinya jika tidak berciri tertentu.
Selanjutnya, umat Islam dapat membedakan beberapa huruf yang serupa dengan jumlah titik yang ada pada tiap huruf tersebut.
Demikian asal mula dua titik pada huruf ta, satu titik di atas nun, tiga titik untuk huruf tsa, dan satu titik untuk huruf ba. Sedangkan qaf diberi dua titik, fa satu titik, wauw adalah huruf yang tidak bisa disambung dengan huruf sesudahnya. Allah A’lam. Terinspirasi dari tulisan KH Abdurrahman al-Raisy. ***
Makassar, 20 Mei 2022