Proses editor buku ini membutuhkan waktu sekitar satu bulan lebih. Proses kreatif siswa ini patut diapresiasi karena sudah mampu menghasilkan karya puisi di usia belia jenjang SLTA.
“Bakat dari remaja generasi masa depan bangsa ini sepatutnya diapresiasi karena berkreasi dalam pengembangan dan melestarikan bahasa Indoensia,” jelas doktor bahasa Indonesia PPs-UNM ini.
Cetakan pertama buku ini Mei 2022 diterbitkan oleh Penerbit De La Macca Makassar dengan editor, Dr. M. Arifin Zaidin, MPd, CIQnR dan Nurlinda, SPd.
Kepala SMAN 6 Takalar dalam kata pengantar pada buku itu mengatakan, hasil kreasi tulis puisi puisi akrostik para siswa tidak akan lekang dengan waktu, karena akan oleh pembacanya atau bahkan akan dikenal oleh dunia.
Jika ingin mengenal dunia membacalah, dan jika ingin dikenal oleh dunia maka menulislah.
Antusiasme menulis sebagai atmosfer pengembangan kreativitas jangan pernah pudar, menulislah tanpa batas waktu, karena pada akhirnya akan memperkuat daya baca seseorang.
Pada puisi yang ditulis Ilham pada buku itu dengan tema, Ilalang di katakan sebagai berikut: Ilalang menawan tanpa pamrih// Laksana bentangan karpet permadani//.
Harmoni keindahan mempesona// Amat elok bagi sentuhan peradaban// Menjadi senandung alam//. (yahya)