Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Imam al- Ghazali lahir di Tus, Kurasan. Daerah tempat kelahiran al-Ghazali memiliki kepadatan penduduk tinggi dan tata ruang bangunan yang rapi. Al-Ghazali memiliki daya ingat kuat, dalam memberi argumentasi ia bersikap bijak.
Dari kemampuan tersebut, ia diberi gelar Hujjatul Islam. Al-Ghazali sangat dihormati di dua pusat kekuasaan Islam pada masanya, yaitu Dinasti Seljuk dan Dinasti Abbasiyah.
Dalam mencari ilmu, al-Ghazali senantiasa melakukan pengembaraan dengan meninggalkan seluruh kesenangan hidup yang dimilikinya. Al-Ghazali mengembara kurang lebih sepuluh tahun lamanya dan telah mengunjungi beberapa tempat pusat ilmu di antaranya; Makkah, Madinah, Jerusalem, dan Mesir.
Al-Ghazali dikenal sebagai salah seorang filosof Muslim yang telah mengharumkan nama ulama di Eropa melalui karya yang telah ditulisnya.
Dari pengalamannya, al-Ghazali membagi tipe manusia dalam empat golongan. Pertama, Orang yang tahu bahwa dirinya tahu. Orang tersebut sadar bahwa dirinya memiliki pengetahuan, kemudian pengetahuan tersebut digunakan secara aktif untuk diajarkan kepada orang lain.
Kedua, Orang yang tidak tahu bahwa dirinya tahu. Orang seperti ini merupakan tipikal orang yang tidak percaya diri, merasa dirinya tidak mengerti. Orang seperti ini kadang kurang bermanfaat bagi orang lain.
Ketiga, Orang yang tahu bahwa dirinya tidak tahu. Orang seperti ini sadar kalau dirinya belum faham tapi tidak malu untuk bertanya. Keempat, Orang yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu. Orang seperti ini biasanya sok tahu dan ingin mengajari orang lain, walaupun dirinya tidak memahami sesuatu yang akan di ajarkan.
Dari keempat tipe tersebut, kira- kira kita masuk kategori tipe yang mana, pertama, kedua, ketiga, atau keempat? Jawabannya ada pada diri kita masing- masing. Allah A'lam. ***
Makassar, 24 Mei 2022