Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikristek : Sistem Bahasa Indonesia Relatif Mudah Dipelajari

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Riset Teknologi, Prof. Endang Zainuddin Aziz, MA, Ph.D mengatakan, terbuka peluang bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional di antaranya karena sistem kebahasaan bahasa Indonesia yang relatif mudah dipelajari.

“Bahasa Indonesia berdasarkan statusnya didukung secara juridis dengan adanya UUD 1945, sejumlah UU lainnya, peraturan pemerintah, dan peraturan menteri, seperti juga adanya lembaga bahasa yang fokus menangani dan menyelenggarakan diplomasi bahasa,” kata Prof. Endang Zainuddin Aziz saat berbicara di Aula Prof. Mattulada Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Selasa (31/05/2022).

Berbicara dengan topik “Pemartabatan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam forum nasional mapun internasional”, Kepala Badan Bahasa periode 2020-2024 tersebut menyebutkan, dukungan lain terhadap kemungkinan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional adalah adanya 125 perwakilan Indonesia di luar negeri melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) yang disertai dengan sudut pandang baru tentang Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA).

‘Kita juga memiliki mitra kerja di luar negeri, seperti lembaga perorangan, indonesianis, diaspora mahasiswa. Saat ini sudah terdapat 428 lembaga negara, terdiri atas untuk Amerika Eropa sebanyak 97, Australia 145, dan Asia Pasifik 186,” ujar Kepala Badan Bahasa Kemendikristek yang dilantik 8 Mei 2020 tersebut.

Guru Besar Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung kelahiran Ciamis 16 November 1967 tersebut mengatakan, peluang Indonesia menjadi bahasa internasional cukup terbuka mengingat minat orang asing mempelajari bahasa Indonesia cukup besar. Di samping itu, ada potensi daya tarik bahasa Indonesia dan alam, budaya, dan ekonomi Indonesia.

Lulusan D-2 Pendidikan Bahasa Inggris IKIP (kini UPI) Bandung (1988) menegaskan, bahasa Indonesia lebih berpeluang menjadi internasional dan ASEAN (yang sebelumnya Malaysia mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa ASEAN) karena penutur bahasa Indonesia jauh lebih banyak.

Baca juga :  Sinergitas Pemda Enrekang dan Kepolisian Pimpin Gerakan Pangan Murah di Desa Curio

“Penutur bahasa Indonesia di Amerika mencapai 2 juta, di Asia Pasifik 2,4 juta, di Asia Tenggara 5 juta, dan di Indonesia sendiri mencapai 269 juta,” ujar lulusan D-3 IKIP Bandung (1989) tersebut.

Alumni S-1 Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Bandung (1991) ini menyebutkan, strategi internasionalisasi bahasa Indonesia adalah menggunakan pendekatan “lingua franca” (bahasa pengantar) plus. Strateginya dengan melakukan integrasi semua sektor dan sinergitas antarsektor dalam diplomasi bahasa” (pendidikan, kebudayaan, ekonomi, dan politik). Juga dengan memperhatikan konsistensi dan keberlanjutan (nonreaktif) dan strategi lompatan katak.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

RSUD Sinjai Adakan Demo Masak MPASI

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai mengadakan Demo Masak Makanan Pendamping ASI (MPASI) bertempat di Ruang...

KPO SMAN 3 Bulukumba Tetapkan Tiga Pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS Periode 2025–2026

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA – Komisi Pemilihan OSIS (KPO) SMAN 3 Bulukumba resmi menetapkan tiga pasangan calon ketua dan wakil...

Ketua Pengurus Masjid Wal Ashry Kunjungi Ibu Kota Negara, Berfoto di Depan Istana Presiden

PEDOMANRAKYAT, PENAJAM - Ketua Pengurus Masjid Wal Ashry, Ir. H. Abd. Djalil Razak, bersama istri, berkesempatan berkunjung ke...

Ledakan Tabung Gas 3 Kg di Grandhill Atakkae, Satu Warga Alami Luka Bakar Serius

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Warga BTN Grand Hill 3, Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo dikejutkan oleh suara ledakan...