Para Rasul yang diutus Allah SWT adalah mereka yang memiliki kesadaran Ketuhanan dan senantiasa bersedia berjuang di jalan Allah SWT tanpa merasa putus asa karena kesulitan yang mereka hadapi, juga tanpa merasa lemah ataupun kehilangan semangat dan menjadi pasif.
Ketakwaan seseorang merupakan wujud terpenting dari nilai keagamaan yang amat sentral. Alquran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, maka dapat disimpulkan bahwa takwa merupakan hasil akhir seluruh amalan keagamaan.
Dalam beberapa hal, takwa sebagai tujuan akhir ibadat disebut langsung secara jelas dan tegas. Misalnya, kaum mukmin yang melaksanakan ibadah puasa, tujuan akhirnya adalah untuk meraih predikat takwa dan bahwa dalam ibadah berkurban binatang yang sampai kepada Allah SWT bukanlah daging ataupun darah hewan kurban itu, melainkan takwa dari orang yang mengurbankannya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menumbuhkan kesadaran Ketuhanan adalah banyak berzikir kepada Allah SWT. Zikir disebutkan sebagai amalan keagamaan yang paling agung.
Alquran 3: 191, menyebutkan, kaum beriman yang berpikiran mendalam ialah mereka yang senantiasa berzikir, senantiasa mengingat Allah SWT dalam setiap keadaan dan kesempatan. Allahumma a’inna alaa dzikri ka wa syukrika wa husnu ibadatika. Allah A’lam. Terinsipirasi dari tulisan Allahummagfir lahu Prof Nurchalish Madjid. ***
Makassar, 02 Juni 2022