Kesadaran Ketuhanan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Setiap mukmin dan muslim senantiasa berupaya mengamalkan amalan keagamaan dengan baik, untuk meraih pengalaman Ketuhanan serta menanamkan kesadaran Ketuhanan sebaik- baiknya.

Dengan adanya kesadaran Ketuhanan, manusia akan dibimbing ke arah kebajikan atau amal saleh yang mengantarkan manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Alquran menyebutkan bahwa takwa yang salah satu maknanya ialah kesadaran Ketuhanan yang mendalam, merupakan asas bangunan kehidupan yang benar.

Asas bangunan kehidupan selain taqwa adalah fondasi gedung di tepi jurang yang goyah, yang kemudian ke dalam neraka jahanam. Rasulullah SAW bersabda, “Yang paling banyak memasukkan seseorang ke surga ialah takwa kepada Allah SWT dan budi pekerti luhur.”

Perkataan kesadaran Ketuhanan atau rabbaniyyah dari akar kata Rabb, yang dalam derivasinya didapati dalam ayat Alquran bahwa misi para Rasul ialah untuk mendidik masyarakat agar menjadi umat yang memiliki kesadaran Ketuhanan.

Para Rasul yang diutus Allah SWT adalah mereka yang memiliki kesadaran Ketuhanan dan senantiasa bersedia berjuang di jalan Allah SWT tanpa merasa putus asa karena kesulitan yang mereka hadapi, juga tanpa merasa lemah ataupun kehilangan semangat dan menjadi pasif.

Ketakwaan seseorang merupakan wujud terpenting dari nilai keagamaan yang amat sentral. Alquran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, maka dapat disimpulkan bahwa takwa merupakan hasil akhir seluruh amalan keagamaan.

Dalam beberapa hal, takwa sebagai tujuan akhir ibadat disebut langsung secara jelas dan tegas. Misalnya, kaum mukmin yang melaksanakan ibadah puasa, tujuan akhirnya adalah untuk meraih predikat takwa dan bahwa dalam ibadah berkurban binatang yang sampai kepada Allah SWT bukanlah daging ataupun darah hewan kurban itu, melainkan takwa dari orang yang mengurbankannya.

Baca juga :  Kartini 4.0: Empowerment atau Eksploitasi?

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menumbuhkan kesadaran Ketuhanan adalah banyak berzikir kepada Allah SWT. Zikir disebutkan sebagai amalan keagamaan yang paling agung.

Alquran 3: 191, menyebutkan, kaum beriman yang berpikiran mendalam ialah mereka yang senantiasa berzikir, senantiasa mengingat Allah SWT dalam setiap keadaan dan kesempatan. Allahumma a'inna alaa dzikri ka wa syukrika wa husnu ibadatika. Allah A'lam. Terinsipirasi dari tulisan Allahummagfir lahu Prof Nurchalish Madjid. ***

Makassar, 02 Juni 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Tim PKM UMI Gelar Edukasi Pembuatan Panel Kayu Eg-Plas Sebagai Bahan Bangunan Alternatif di Tamangapa Makassar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR -- Didanai Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)...

Sentuhan Kepemimpinan: Kasdim 1408/Makassar Bangun Komunikasi dan Disiplin Melalui Kunjungan Rumah Dinas

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kodim 1408/Makassar kembali memperlihatkan wajah kepemimpinan yang humanis dan berorientasi pada pembinaan personel melalui kegiatan...

Personel Polsek Soeta Bantu Proses Evakuasi Jenazah Penumpang KM Sinabung yang Meninggal Karena Sakit

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pelayanan kemanusiaan kembali ditunjukkan oleh jajaran Polsek Soekarno-Hatta (Soeta) Polres Pelabuhan Makassar. Personel piket jaga...

Intensifkan Sosialisasi Operasi Zebra Pallawa 2025, Polres Pelabuhan Makassar Pasang Spanduk dan Bagikan Brosur

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Polres Pelabuhan Makassar terus mengintensifkan sosialisasi Operasi Zebra Pallawa 2025 sebagai upaya menciptakan keamanan, keselamatan,...