Pekerjaan Sia – Sia

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Ketika Sunan Ampel menelusuri suatu tempat yang baru pertama kali ia kunjungi, Dia terkejut dengan kelakuan seorang pertapa yang sedang melakukan meditasi di sekitar danau.

Sang pertapa berupaya menyeberangi danau menggunakan ilmu sakti yang baru saja ia pelajari. Dia berupaya sekuat tenaga berjalan di atas air menggunakan kesaktiannya. Beberapa kali sang pertapa berupaya berjalan di atas air, selalu saja gagal. Namun sang pertapa tidak pernah menyerah dan berkecil hati. Setiap kali gagal, ia berenang ke tepian dan mencoba untuk kembali berjalan di atas air.

Sunan Ampel hanya memperhatikan dari kejauhan dan tidak menghiraukannya.  Beberapa saat kemudian, ketika sang pertapa sudah sangat kelelahan, Sunan Ampel bergegas menghampiri Sang pertapa yang terbaring kelelahan.

Sunan Ampel segera mendudukkan dan menyandarkan punggungnya pada sebatang pohon, lalu sang pertapa dibantu pernapasan buatan agar kesehatannya segera pulih kembali.

Lucunya, baru beberapa saat siuman, sang pertapa segera berdiri kembali untuk melakukan perbuatan seperti yang dilakukan sebelumnya. Berupaya berjalan di atas air hingga lupa berterima kasih kepada orang yang telah menolongnya.

Sebelum sang pertapa melakukan keinginannya, Sunan Ampel memberanikan diri bertanya kepada sang pertapa, “Mohon maaf ki sanak, izinkan saya bertanya.”

Sang pertapa menjawab, “Silahkan, asal tidak terlalu lama.”

“Sesungguhnya apa yang ingin tuan capai. Sudah beberapa kali, tuan ingin mrnyeberangi danau, namun selalu saja tenggelam,” tanya Sunan Ampel.

Sang pertapa menjawab, “Aku sudah empat puluh tahun melakukan pekerjaan ini. Dahulu aku tidak bisa mengapung sedikit pun di atas air. Setelah berlatih, akhirnya aku bisa berjalan beberapa inci. Sekarang anda lihat sendiri, walaupun belum bisa tiba ke seberang sana, aku telah berhasil berjalan di atas air hingga sepertiga lebar danau. Mungkin dua puluh tahun kemudian aku sudah bisa menyeberangi danau ini.”

1
2TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Anggota Satgas Yonif 144/JY Hadiri Peringatan Isra Mi'raj 1443 Hijriah di Masjid Nurul Huda
Berita sebelumnya
Berita selanjutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Rumpun Keluarga Tumunte Gelar Maulid Akbar di Lemo-Lemo, Satukan Hati dalam Cinta dan Ukhuwah

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA – Rumpun Keluarga Tumunte akan menggelar Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW bertajuk “Dengan Maulid Nabi Muhammad...

Pentas Amal Vol-5, FAMM Buktikan Anak Muda Bisa Jadi Motor Perubahan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kreativitas anak muda tidak hanya berhenti pada karya seni dan hiburan, tetapi juga dapat menjadi...

Peringatan Maulid Nabi di Ponpes Nurul Junaidiyah, Wakil Bupati Tekankan Teladan Rasulullah

PEDOMANRAKYAT, LUTIM - Suasana khidmat menyelimuti Pondok Pesantren Nurul Junaidiyah, Desa Lauwo, Kecamatan Burau, saat ratusan santri, tokoh...

September Ceria di Pantai Ujung Batu, Sahabat Smaga 81 Pererat Silaturahmi di Penghujung Masa Kepengurusan

PEDOMANRAKYAT, BARRU - Memasuki hari kedua, kemeriahan "September Ceria" Sahabat Smaga 81 (SS-81), alumni SMAN 3 Makassar angkatan...