“Kami dari AKKII dan Gapekhi mengajak para nelayan lebih berdaya. Terutama dalam pembudidayaan karang hias yang ramah lingkungan. Bagaimana prospeknya untuk ekspor,” jelas Mauli.
Ketua Pengawas Gapekhi Sulkifli, SPi, MSi, menambahkan, jika nelayan di pulau merupakan mitra dan stakeholder dari AKKII, Gapekhi serta perguruan tinggi.
“Karena itu, para nelayan harus mendapatkan informasi yang positif dan membangun mereka. Terutama dalam hal peningkatan nilai ekonomi,” ujar Sulkifli.
Pada kegiatan tersebut, AKKII dan Gapekhi Sulsel juga mengajak nelayan untuk program budidaya karang hias melalui transplantasi.
Bahkan, beberapa dari mereka yang hadir akan diajak mengikuti Workshop Karantina Ikan dan Karang Hias pada Juli 2022 mendatang.
“Kami dalam kegiatan ini juga sosialisasi tentang workshop atau pelatihan yang akan digelar oleh Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar (BBKIPM),” lanjut Sulkifli.
Pelatihan tersebut akan diikuti nelayan yang juga mitra Gapekhi Sulsel. Sehingga nantinya nelayan tahu cara-cara karantina ikan dan karang hias yang baik dan benar. (arif)