PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Sekretaris Universitas (Sekun) Hasanuddin Prof. Dr. Ir. H. Nasaruddin Salam, MT mengatakan, kegiatan magang mahasiswa merupakan kesempatan bagi mereka memperoleh pengalaman berinteraksi dengan pihak luar.
“Mahasiswa akan memperoleh pengalaman, ada ruang bagi mahasiswa berinteraksi dengan pihak luar,” ujar Nasaruddin Salam ketika membuka Lokakarya Penyusunan Prosedur Operasional Standar (POS) Pemagangan Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Unhas di gedung LPMPP Unhas Kampus Tamalanrea, Sabtu (11/06/2022) sehari penuh.
Menurut Nasaruddin Salam, magang bagi mahasiswa akan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan dalam pelaksanaan pekerjaannya kelak.
Mengenai lokakarya POS ini, kata mantan Wakil Rektor III Unhas itu, akan memberi kemudahan kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dalam kegiatan pemagangan.
“Magang dapat disetarakan dengan praktik lapang atau praktik kerja atau Kuliah Kerja Nyatra (KKN) yang sifatnya tematik,” ujar Nasaruddin Salam.
Dia mengatakan, Unhas saat ini memiliki sedikitnya 400 mitra. Yang terbanyak di Fakultas Kedokteran, Teknik, dan Farmasi. Magang bermakna multifungsi bagi para mahasiswa dan dosen. Sebab apa yang diperoleh para dosen akan memberikan sesuatu yang baru kepada mahasiswa.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unhas Prof. Dr. Akin Duli, MA mengatakan, penyusunan POS ini merupakan rangkaian program Unhas. Dia mengakui, beberapa program pemagangan,
“Kita perlu mitra untuk menandatangani program kerja sama sebagai wadah bagi para mahasiswa melaksanakan pemagangan atau praktik lapangan,” ujar Akin Duli yang tampil memberikan sambutan setelah Ketua Departemen Sastra Indonesia FIB Unhas Dr. Hj. Munira Hasyim, SS, M.Hum menyampaikan sambutannya.
Ketua Panitia Lokakarya Dra. Nursa’adah, M.Hum melaporkan, lokakarya ini dihadiri berbagai mitra seperti, Balai Bahasa Sulsel yang dihadiri langsung oleh Drs. Yani Paryono, M.Pd, dari Harian Fajar, TVRI, RRI Makassar, Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN), Universitas Terbuka (UT), dan Museum Kota Makassar.
“Setelah lokakarya ini kita akan menyusun POS yang menjadi acuan dan pedoman pelaksanaan pemagangan mahasiswa dengan para mitra,” kata Nursa’adah sebelum kegiatan lokakarya ditutup. (MDA)