Laporan : Farah Kirana Putri
Mahasiswa Komunikasi Fisip Unismuh Makassar
PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR -- Salah seorang mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makasaar angkatan 2021, Lukman lolos menjadi peserta program Forum Mahasiswa Beasiswa Aspirasi Tamsil Linrung (FORMASITA). Forum ini akan menggelar event internasional yakni FGTI atau Formasita Goes To Internasional ke tiga negara tetangga Indonesia yakni Singapura, Malaysia dan Thailand.
Plt Ketua Prodi S1 Ilmu Komunikasi FISIP Unismuh Makassar, Syukri, SSos, MSi, Selasa Siang 21 Juni 2022, menjelaskan, mahasiswa asal Takalar ini, menjadi salah satu dari empat mahasiswa Unismuh Makassar yang dinyatakan lolos seleksi.
"Dia termasuk dari 400 lebih calon pendaftar dan dinyatakan terpilih dari 65 orang yang dinyatakan lolos," ungkapnya.
Syukri menjelaskan, kegiatan tersebut memiliki banyak keuntungan, seperti pelatihan bahasa Inggris gratis, sertifikat skala internasional, relasi baru skala internasional, kesempatan berkunjung ke beberapa kampus dan lembaga tinggi yang ada di tiga negara.
Selain itu, melakukan ekspedisi budaya, tiket umroh bagi peserta terbaik, beasiswa untuk 2 semester bagi peserta terbaik dan masih banyak lagi benefit lainnya.
"Program FGTI, Formasita konsisten berkontribusi untuk bangsa melalui keterlibatan putra-putri daerah dari kalangan prasejahtera untuk ikut menyaksikan perkembangan dunia yang sangat pesat. Keterlibatan pemuda diharapkan mampu menjadi generasi penerus yang memiliki mindset progresif, berwawasan global, dan siap berkontribusi untuk perdamaian dunia atas nama kemanusiaan," katanya.
Syukri menlanjutkan, FGTI mengangkat tema “Bergandengan Untuk Dunia” dengan niat Formasita dan pemuda Indonesia hadir untuk mengajak seluruh pemuda dari negara tujuan program untuk bersatu, bergandengan tangan dan mewujudkan perdamaian dunia
Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makasaar angkatan 2021, Lukman yang lolos menjadi peserta FORMASITA menerangkan, dirinya lolos ikuti program setelah mengikuti beberapa tahapan tes mulai dari tes tulis, proyek galang dana, dan tes menulis esai.
Dia membuat esai dengan bahasan toleransi, hingga pada tes wawancara melatih public speaking dan kemampuan berbahasa Inggris.
Proses tes tulis dijalani di Unhas, terus dilanjut membuat esai dan proyek galang dana dan terakhir tes wawancara.
Esai yang ditulis tentang toleransi dan saling menerima perbedaan, kemudian di tes wawancara, tes hafalan Surah Al-Kahfi ayat 1 hingga 10 juga tes kecakapan berbahasa Inggris.
"Rangkaian kegiatan dimulai 4 Agustus 2022 mendatang dalam kurun waktu satu bulan. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Jakarta dengan banyak mengunjungi lembaga kenegaraan dan disertai forum diskusi yang membahas perdamaian dunia," kata mahasiswa kelahiran 2003 ini.
Dia merasa kegiatan ini menjadi jalan untuk dirinya dapat lebih peka terhadap isu perdamaian dunia dan menjadi ajang menambah pengalaman, karena ikut berpartisipasi sebagai satu-satunya peserta termuda, dimana peserta lainnya bahkan telah bergelar S1 dan S2.
"Kegiatan ini adalah kali keempat, namun ketiga kegiatan sebelumnya hanya bertaraf nasional dan goes to international adalah kali pertama," tandasnya. (*)