Makassar Kota Terendah Kasus Stunting di Sulsel, Fatma: Massifkan Penanganan dan Inovasi

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT.MAKASSAR---Persoalan stunting menjadi perhatian bersama. Olehnya itu berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mencegah juga menangani penderita stunting agar bisa sembuh dan hidup sehat layaknya manusia lainnya.

Stunting sendiri atau adanya perlambatan pertumbuhan yang tidak seimbang antara usia dan berat badan anak dapat di cegah secara dini sejak masa kehamilan ataupun pada saat menjelang pernikahan.

Hal tersebut terungkap dalam rekonsiliasi stunting lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang dihadiri oleh para wakil wali kota/bupati se-Sulsel di hotel Swissbell Makassar, Jalan Ujungpandang, Selasa (21/6/2022).

Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel yang juga sebagai ketua panitia kegiatan Dra Hj Andi Rita Mariani dalam sambutannya mengungkapkan jika angka stunting di Sulsel saat ini berada pada angka 27,4% yang sebelumnya di angka 30,59%.

“Berkat kerjasama dan usaha di masing-masing daerah, kini Sulawesi Selatan mengalami angka penurunan kasus stunting sebesar 3,19 % sehingga menunjukkan kasus saat ini berada di angka 27,4% yang sebelumnya 30,59%. Tahun 2024 nanti kita tetap berupaya dapat mengejar target di angka 14%," jelasnya.

Sementara itu Sekretaris Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani berharap adanya sinergitas yang baik antar petugas lapangan dan juga dinas terkait agar penanganan stunting bisa lebih di optimalkan lagi.

“Coba lebih di maksimalkan edukasi ke masyarakat. Pendataan itu perlu dan di lakukan secara berjenjang juga bertahap. Hal ini dapat menjadi acuan dinas bergerak dan segera mengambil langkah yang tepat. Jadi memang sinergitas antar semua bagian sangat di butuhkan,”tegas Sekprov.

Kota Makassar sendiri masuk dalam kota dengan kategori kasus stunting terendah di Sulsel. Ini diakui oleh Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi yang turut hadir bersama wakil kepala daerah lainnya.

Baca juga :  Kolaborasi Maybank Indonesia Bersama Wahdah Inspirasi Zakat Santuni Anak Yatim Mualaf Timor Timur

“Alhamdulillah tim lapangan kami bekerja maksimal dan senantiasa menggunakan data akurat di lapangan sehingga memudahkan dalam pendampingan penderita kasus stunting. Selain itu tiap pekan kami mengadakan coffee morning untuk melihat perkembangan kasus dan memberikan makanan pendamping tambahan untuk mereka yang dikategorikan stunting,”jelas Fatma.

Sebagai bentuk dan upaya penanganan bersama di lingkup Provinsi Sulawesi Selatan, maka diadakan penandatanganan bersama komitmen untuk percepatan penanganan stunting yang di ikuti oleh semua wakil kepala daerah di masing-masing kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.(*ucu).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Identitas” Unhas Kembali Gelar Dikdas

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Penerbitan Kampus ‘identitas’ Universitas Hasanuddin, Sabtu (11/10/2025) menggelar pendidikan dasar (dikdas) bagi para reporter dan...

Akar Rumput Rayakan Kebersamaan Lewat Milad Beruntun Akhir Pekan Ini

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Komunitas Akar Rumput kembali menunjukkan kehangatan dan kekompakannya. Akhir pekan ini, kelompok yang dikenal akrab dan...

Prajurit dan Persit Harus Jadi Teladan Digital, Pesan Tegas Pangdam XIV/Hasanuddin

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyatno, didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Daerah XIV/Hasanuddin, Ny....

Pimpin Sertijab, Mayjen TNI Windiyatno Lepas dan Sambut Pejabat Kodam Hasanuddin dengan Khidmat

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno memimpin acara tradisi penerimaan, serah terima jabatan (Sertijab), serta tradisi...