Oleh :H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Manusia senantiasa berandai-andai tentang sesuatu yang belum diraih dan dicapainya. Tulisan kali ini, mengajak kita sejenak berandai andai, jika saja kita diberi kepercayaan sebagai pemimpin sebuah komunitas/ masyarakat.
Seandainya di antara kita diberi kepercayaan sebagai seorang pemimpin, mampukah kita mengajak komunitas yang kita pimpin untuk menghadap sekali saja dalam sehari semalam?
Seorang rakyat jelata, belum tentu selama hidupnya bisa bertemu dengan seorang penguasa. Jika keinginannya untuk bertemu penguasa sangat mendesak, seorang rakyat jelata harus mengajukan permohonan, biasanya sebuah permohonan diajukan beberapa kali melalui jalur protokoler yang cukup ketat.
Jika permohonan untuk bertemu disepakati, maka si penguasa menetapkan waktu, tempat, dan batas waktu yang disediakan serta pokok pembicaraan yang akan diajukan.
Tapi seorang manusia yang ingin menemui Allah SWT lima kali sehari semalam, tidak dibutuhkan pengajuan surat untuk bertemu, dan tanpa pembatasan durasi waktu untuk mengadukan kegaduhan yang dirasakan.