Dr. Idham Khalid : Gowa Bisa Menjadi Bench Marking Pembinaan Pengembangan UMKM Di Sulsel

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Ketiga, bupati dapat menetapkan kebijakan affirmatif kepada Bank Sulselbar Kabupaten Gowa untuk plafon alokasi pembiayaan untuk UMKM dgn berkoordinasi dengan masing-masing leading sektor.

Keempat, setiap leading sektor dan pihak Bank Sulselbar Gowa, menyampaikan laporan kinerjanya pada bupati melalui Kabag perekonomian setiap semester.

Kelima, Kabag Perekonomian menyusun laporan dan evaluasi perkembangan kinerja setiap akhir tahun kepada bupati melalui sekda. Keenam, bila dipandang perlu, bupati bisa membentuk tim konsultan ad-hoc setiap tahun anggaran. Serta ketujuh pembinaan dan pengembangan UMKM Kabupaten Gowa dijadikan wahana yg terbuka bagi kegiatan akademik Perguruan Tinggi, baik mahasiswa maupun dosen/tenaga akademik.

“Saya kira kalau ketujuh butir yang disebutkan diatas mampu dilakukan di Kabupaten Gowa, maka bisa menjadi ajang bench marking dlm hal pembinaan dan pengembangan UMKM di sulsel,” ujar Idham Khalid.

Sementara Prof Akhmad dalam pemaparannya yang dipandu Dr. Buyung Romadhoni mengatakan, dalam pengembangan UMKM perlu ada kolaborasi semua stakeholder yang ada di Gowa untuk menaikkan pemeringkatan pelaku UMKM.

“Jangan lagi ada tumpang tindih program antara satu dinas dengan dinas yang lain. Perlu ada aturan daerah sebagai patron untuk dijalankan bersama,” ujar Prof. Akhmad.

Dikatakan Koperasi dan UMKM di Gowa memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat Kabupaten Gowa. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan UMKM dan koperasi yang mencerminkan wujud nyata kehidupan sosial dan ekonomi sebagian besar masyarakat Gowa.

Sekarang ini sebut Prof. Akhmad, bahwa setelah mengidentifikasi masalah pengembangan koperasi dan UMKM di Gowa masalahnya adalah, masih rendahnya produktivitas, terbatasnya akses UMKM kepada sumber daya produktif, rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi, juga kinerja dan citra koperasi masih kurang baik serta iklim usaha kurang kondusif.

Baca juga :  Obituari M Anis Kaba ; Penyair Nyanyian Alam itu Telah Tiada

Usai pemaparan oleh tim peneliti dilanjutkan dengan sesi tanya jawab peserta dan secara keseluruhan peserta memberikan apresiasi adanya kajian pengembangan Koperasi dan UMKM di Gowa. Berharap hasil kajian ini bisa ditindaklanjuti menjadi sebuah peraturan daerah.

Kepala Balitbangda Kabupaten Gowa, H. Abdul Salam, SSos, yang juga panitia pelaksana melaporkan kegiatan ini diikuti 50 orang yang berasal dari dinas atau bidang yang terkait serta beberapa pengurus koperasi. (ulla)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

BAZNAS dan Pemkot Makassar Perkuat Komitmen Kembangkan Penerimaan Pengelolaan ZIS 

PEDOMAN RAKYAT. MAKASSAR.,- Islam, sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh alam), menekankan pentingnya kepedulian sosial,...

Reuni Setengah Abad PPSP 75: Mengenang Masa Lalu di Warung Lesehan Danau GTC Makassar

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Hari iNI jumat, tanggal 14 Juni 2025, menjadi hari yang sangat spesial bagi para...

Kabupaten Luwu Timur Segera Miliki Rumah Sakit Gigi dan Mulut

PEDOMANRAKYAT, LUWU TIMUR – Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dipastikan akan segera memiliki Rumah Sakit Gigi dan Mulut...

2025, Tahun Ular Kayu: Perlu Hati-hati dengan Perencanaan yang  Cermat

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Tahun 2024 akan segera berakhir dan disambut tahun baru 2025. Dalam kepercayaan Tionghoa, dikenal...