Kesurupan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Tradisi masa kecil meninggalkan kenangan yang cukup berkesan dalam perjalanan hidup selanjutnya. Di antara tradisi yang tak terlupakan adalah, kebiasaan mendengar kisah dari para pengajar pengajian usai membaca ayat-ayat suci Alquran.

Di antara kisah yang pernah dikisahkan adalah tentang keunikan dan kejenakaan Abu Nawas. Suatu ketika, Abu Nawas memberi beberapa pelajaran agama kepada anak-anak yang baru saja menyelesaikan bacaan ayat-ayat suci Alquran.

Abu Nawas nampak antusias memberi pelajaran. Sikap antusias yang dilakukan Abu Nawas, tidak sebanding dengan kelakuan anak-anak. Dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh Abu Nawas, nampak beberapa anak tidak mendengarkan apa yang sedang disampaikan oleh Abu Nawas.

Mungkin anak-anak lagi kecapekan, mengantuk, atau merasa bosan dengan materi yang diberikan. Menyadari kondisi seperti ini, Abu Nawas mencari cara agar anak-anak memperhatikan pelajaran yang diberikan.

Saat anak- anak tidak memperhatikan Abu Nawas, tiba-tiba ia menjerit, “Ampun...ampun jangan kau sakiti aku, aakkhh...! Aduuh....sakit...!”

Abu Nawas menjerit dengan suara lantang seperti orang kesurupan. Anak-anak yang melihat tingkah Abu Nawas, merasa ketakukan apalagi Abu Nawas berguling di lantai masjid dengan mata melotot. Jamaah yang hadir di masjid saat itu, berlari menghampiri Abu Nawas untuk mengetahui kejadian sesungguhnya, sambil berupaya memberi pertolongan.

Beberapa jamaah yang memegang tubuh Abu Nawas, merasa khawatir dengan kondisinya. Di tengah kekhawatiran para jamaah, tiba-tiba Abu Nawas berkata, “Nah, begitulah nanti nasib manusia yang disiksa di alam kubur. Mereka akan berteriak histeris minta tolong dengan teriakan yang luar biasa, hanya saja manusia yang masih hidup tidak dapat mendengarnya. Padahal, itu baru siksa kubur, belum siksa neraka yang jauh lebih dahsyat lagi.”

Baca juga :  Tinjau Lokasi Pembangunan Skuadron Penerbad, Kasad Disambut Pangdam XIV/Hsn dan Forkopimda Sultra

Setelah berkata demikian, Abu Nawas bangkit dari tidurnya dan meninggalkan jamaah yang berupaya membantunya. Spontan, ada di antara jamaah yang merasa dikerjai oleh sikap Abu Nawas yang bertingkah seperti orang sedang kesurupan.

Walau kisah ini sangat sederhana, tetapi semoga kita diberi kekuatan dari Allah SWT untuk senantiasa memohon agar kita semua dijauhkan dari siksa kubur dan siksa neraka. Allah A'lam. ***

Makassar, 28 Juni 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

DPD NasDem Toraja Utara Gelar Donor Darah dan Tambah Ambulans di HUT ke-14 Partai NasDem

PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Toraja Utara menggelar kegiatan donor darah sebagai...

Keteguhan Mentan Andi Amran Sulaiman Menapaki Jalan Swasembada dan Kedaulatan Pangan Nasional

Oleh: Muslimin Mawi “Jangan berhenti sebelum tugasmu selesai.” Petuah ayah di tanah Bone yang menjadi kompas hidup Andi Amran...

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unismuh Makassar Peroleh Pengalaman Kehumasan di Polres Gowa

PEDOMAN RAKYAT, GOWA.- Empat mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makassar resmi menyelesaikan program magang internship di Seksi...

Baznas Sinjai Salurkan Bantuan Korban Kebakaran di Lappa

PEDOMANRAKYAT, SINJAI - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sinjai kembali menunjukkan kepeduliannya dengan menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran...