Politeisme merupakan keyakinan yang berdasarkan keyakinan dunuawi dan merupakan sebuah sistem yang berdasarkan materalisme dengan sebuah substruktur yang sesuai dengan strukturnya. Tujuan politeisme adalah merusak kesadaran diri manusia.
Teori hanya berlaku bagi politeisme dan tidak dapat diterapkan kepada monoteisme. Konsep politeisme dan moniteisme saling bertentangan sehingga sangat mustahil jika keduanya memiliki sumber dan fungsi yang sama.
Di sepanjang perjalanan sejarah, keduanya telah terjadi pertentangan. Tetapi di dalam aplikasi sosial kedua konsep ini bercampur sehingga politeisme menggunakan topeng monoteisme dan dapat mempertahankan hidupnya.
Seperti halnya konsep wisnu dan ahura mazda, sebermula sekali konsep trinitas kristen adalah monoteistik; semuanya tertuju kepada Tuhan Yang Esa. Atau dapat pula dikatakan, bahwa monoteisme merupakan sumber dari semua agama, tetapi sejarah dan sistem sosial mengubah monoteisme tersebut dan masyarakatnya yang unik menjadi ras- ras, kelas-kelas, yang berbeda.
Demikian konversi monoteisme menjadi politeisme. Allah A’lam
Makassar, 11- Juli 2022