“Biar dari media atau dari mana saja, saya tidak takut. Harus bayar Rp 5.000 untuk sekali parkir, meski tanpa karcis retribusi parkir,” lantang jukir tersebut dengan melontarkan pula kalimat-kalimat bernada mengancam.
Karena pemilik mobil terus ngotot tak bersedia membayar Rp 5.000 jika tanpa diberikan karcis retribusi parkir, jukir tersebut lalu memperlihatkan sikap mengancam hendak bertindak kekerasan. Namun karena yang hendak diancam tidak kalah gertak, akhirnya jukir itu memberikan selembar karcis parkir.
Menanggapi kejadian tersebut, pemilik mobil dan sejumlah warga di sekitar Toko Sentral Baby Kids Perintis meminta perhatian Pemkot Makassar dan khususnya pihak PD Parkir Makassar Raya untuk menertibkan dan menindak tegas para jukir yang selalu memungut biaya parkir kendaraan tanpa memberikan karcis retribusi parkir.
“Saya awalnya secara ikhlas memberikan Rp 3.000 untuk biaya parkir. Tapi karena jukir tidak mau terima dan memaksa membayar Rp 5.000, jadi saya minta karcis retribusi parkirnya, namun sang jukir malah mengancam harus tetap membayar Rp 5.000 meski tak ada karcis retribusi parkir,” jelas pemilik kendaraan.
Menurutnya lagi, kejadian seperti ini kerap pula dialami sejumlah pemilik kendaraan yang usai berbelanja di beberapa toko besar di Jl Perintis Kemerdekaan Makassar seperti di area parkir depan Toko Maxi dan Toko Rumahku dimana jukir kerap bersikap arogan dan meminta bayaran parkir tanpa memberikan karcis retribusi parkir. (*)