Hijrah (1)

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Iqbal, salah seorang penyair Muslim pernah mengingatkan, “Seorang Muslim seharusnya berpacu dengan waktu dalam beraktivitas, bergerak, dan tidak berdiam diri.”

Salah satu etos yang amat kuat dalam Islam ialah etos gerak. Artinya, kaum Muslim didorong untuk bergerak, aktif, dan senantiasa berbuat sesuatu yang baik.

Agama Islam memang selalu dilukiskan sebagai jalan. Istilah syari'ah, thariqhah, sirath, sabil, semuanya berarti jalan. Islam adalah jalan menuju Allah SWT guna memperoleh ridha-Nya. Itulah tujuan hidup manusia di muka bumi ini. Jika manusia tidak bergerak, maka hidup akan merugi.

Konotasi jalan ialah gerak. Benda yang berada di atas sebuah jalan semestinya bergerak dan tidak diam. Jika benda itu diam, maka dia menyalahi kodrat sebuah jalan di mana ia berada.

Karena Islam selalu digambarkan sebagai jalan, orang-orang Muslim adalah mereka yang senantiasa bergerak maju, dinamis, dan aktif, tidak statis ataupun pasif.

Muslim masa lalu yang senantiasa mampu menangkap api Islam, tidak hanya mendapatkan debunya, sebagaimana muslim zaman sekarang. Mereka bergerak kemana-mana, baik dalam arti fisik seperti pengembaraan ke negeri asing, maupun dalam arti intelektual seperti penyelidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam.

Rasulullah SAW sendiri memberi contoh perwujudan etos gerak ini. Hijrah tidak lain adalah contoh perwujudan etos gerak ini.

Kepada jiwa manusia yang dinamik, yang tidak terpaku di suatu tempat dan yang tidak pernah kehilangan gairah usaha dan harapan kepada keadaan yang lebih baik, Allah SWT menjanjikan kemudahan, keleluasaan, dan kelapangan hidup. Perhatikan firman Allah SWT QS 4: 100.

Oleh karena itu, seorang Muslim tidak dibenarkan bersikap pasif di suatu tempat dan menyerah kepada keadaan yang membuatnya tidak dapat melakukan hal-hal positif bagi dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat. Perhatikan firman Allah SWT QS 4: 97.

Baca juga :  Kadis PKP Lutra Gelorakan Makan Ikan Segar

Pesan dari Alquran mengingatkan kepada kaum Muslimin, agar ketika mereka berada di suatu tempat di mana mereka terpaksa berbuat jahat, maka sesuai kemampuan, mereka dianjurkan untuk berhijrah untuk menghindari perbuatan jahat.

Kalau tidak, tetap saja mereka akan dituntut atas perbuatan jahat yang telah dilakukan, sebab bumi Allah SWT begitu luas. Maka bergerak dan berhijrahlah untuk meraih ridha Allah SWT. Allah A'lam. ***

Makassar, 24 Juli 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Arwan Tjahjadi Resmikan Loka Loka: Ruang Kreatif Baru yang Hidupkan Semangat UMKM Makassar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Gelombang semangat baru untuk mendorong kreativitas dan pemberdayaan UMKM kembali bergema di Makassar. Sabtu (22/11/2025),...

Dukung Mentan Amran, ICMI: Berantas Serakanomics, Mafia Pangan Harus Tamat

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas Menteri Pertanian Andi Amran...

HIPPMAS FEST 2025 Dorong Kreativitas Pemuda dan Pertumbuhan UMKM di Sinjai

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sinjai (HIPPMAS) ke-59, Dewan Pimpinan Cabang...

Jelang Musywil PKB Sul-Sel Ketua DPC PKB Wajo serukan Aklamasi untuk Azhar Arsyad

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Tidak lama lagi pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB)...