Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN RI, M Rizal Matua Damanik mengapresiasi Ketua PKK Bantaeng, Sri Dewi Yanti yang telah memperoleh penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) atas kinerja dan dedikasinya dalam program Bangga Kencana.
“Kemudian seperti kita ketahui, Bantaeng meraih juara dua nasional dalam Dapur Sehat Atasi Stunting. Sejauh yang saya tahu, sifat gotong royong dari masyarakat Bantaeng itu kian bagus. Sifat gotong royong ini sangat penting dalam mensukseskan program Dashat ini,” ungkapnya.
“Jadi tidak hanya sekedar muncul program, harus juga ada dorongan dari hati nurani masyarakat tentang pentingnya menekan angka stunting. Stunting di Bantaeng ini cukup rendah 22,5 persen, di bawah nasional 24,4 persen dan provinsi Sulsel 27,4. Data ini adalah hasil dari perhitungan tahun 2021, nanti kita akhir tahun 2022 akan melakukan perhitungan kembali,” tambahnya.
Dapur sehat Bantaeng menurut M Rizal Matua Damanik telah meraih prestasi nomor dua tingkat nasional. Artinya, makanan yang disajikan berdasarkan potensi lokal dan variasi dari makanannya memenuhi syarat gizi seimbang.
“Mekanisme kerja, gotong royong dan pengelolaan Dapur Sehat di Bantaeng ini memang baik, inilah yang kita harapkan. Karena dapur sehat ini memang kita dedikasikan kepada masyarakat yang beresiko stunting dan menderita stunting,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Andi Ritamariani mengatakan, data Stunting menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting nasional 24,4 persen, Provinsi Sulsel 27,4 persen dan Bantaeng 22,5 persen.
“Capaian ini adalah bukti komitmen pemerintah daerah yang kuat untuk melakukan pendampingan dan edukasi seperti saat ini,” tandasnya. (*)