PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR -- Dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Ashar, SPd, MPd, bersama timnya berhasil memenangkan Hibah Matching Fund Tahun 2022 dari Kemdikbudristek RI.
Ashar bersama timnya adalah salah satu dari 526 pemenang dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia pada Gelombang III (periode April 2022). Keputusan Kemendikbud tersebut tertuang dalam Pengumuman Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Ristek Nomor 0540/E/KS.06.02/2022.
Dalam Matching Fund Tahun 2022 ini, Ashar dan kawan-kawan mengajukan proposal berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Tradisional sebagai Upaya Pemahaman Nilai Budaya Kearifan Lokal dalam Mengatasi School Bullying.”
Penandatanganan kontrak bantuan tersebut digelar di Auditorium Lantai 2, Gedung Kemdikbud, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 25 Juli 2022. Pimpinan Unismuh yang hadir saat itu, yakni Wakil Rektor I, Dr. Abdul Rakhim Nanda.
Program matching fund, kata Rakhim Nanda, merupakan bentuk penguatan kolaborasi antara kampus dengan Dunia Usaha dan Dunia Insdustri (DUDI) untuk secara bersama-sama membentuk ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).
“Melalui matching fund, Kemdikbud menstimulasi dosen untuk melakukan hilirisasi dari inovasi yang dihasilkan, memfasilitasi kerjasama dengan dunia usaha industri, serta menyediakan ruang bagi implementasi MBKM,” kata Rakhim.
Ia berharap, dengan pendanaan matching fund akan muncul akselerasi hilirisas produk-produk pemikiran dan teknologi insan perguruan tinggi.
Penerima hibah Matching Fund, Ashar mengungkapkan bahwa proposalnya dapat lolos setelah melalui seleksi administrasi dan substansi, serta verifikasi kelayakan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Terima kasih atas dukungan Pimpinan Universitas, dan mitra Yayasan Sitti Zaenab. Insya Allah program ini akan mendukung pencapaian IKU (Indikator Kinerja Utama) Unismuh Makassar,” kata Ashar.
Tentang Matching Fund
Dalam laman kedaireka.id, dijelaskan bahwa Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak Industri.
Dengan alokasi dana sebesar total Rp1 triliun, Matching Fund menjadi salah satu nilai tambah terbentuknya kolaborasi antara dua pihak melalui platform Kedaireka. Dukungan Matching Fund ini diprioritaskan bagi kolaborasi yang berkontribusi terhadap pencapaian 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi (IKU PT) yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud.
Ke-8 Indikator Kinerja Utama tersebut meliputi (1) lulusan pendidikan tinggi mendapat pekerjaan yang layak, (2) mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, (3) dosen berkegiatan di luar kampus, (4) praktisi mengajar di dalam kampus.
(5) hasil kerja dosen berguna bagi masyarakat dan diakui internasional, (6) program studi kampus bekerja sama dengan mitra kelas dunia, (7) kelas bersifat kolaboratif dan partisipatif, serta (8) program studi berstandar internasional. (asnawin)