Hanya orang berkomitmen batin kepada nilai kemanusiaan itu yang bersedia membungkukkan punggungnya memunggut duri di tengah jalan. Sebab dalam jiwanya ada keinginan yang sejati untuk menyelamatkan orang lain dan mencegahnya dari kecelakaan.
Jika komitmen tersebut tertanam kuat dan kebiasaan berbuat kebaikan betapapun kecilnya, telah mengakar dalam jiwa, akan tumbuh watak kebaikan. Baginya, berbuat baik bukan menjadi beban, melainkan sesuatu yang menyatu dengan dirinya. Allah SWT berfirman dalam QS 92: 5-7.
Sebaliknya, mereka yang berkecenderungan jahat, oleh Allah SWT akan dimudahkan menuju kesulitan. QS 92: 8-10, artinya, antara lain orang itu akan kehilangan kesadaran bahwa dia berbuat jahat, karena perbuatan tersebut telah menjadi wataknya yang kedua.
Lebih buruh buruk lagi, dalam kebiasaan pertumbuhan jahat yang dilakukan, orang tersebut mungkin tidak saja kehilangan kesadaran akan kegiatan jahatnya, malah justru melihat perbuatan jahatnya sebagai kebaikan. Allah SWT mengingatkan kita semua dalam QS 35: 8.
Oleh karena itu, mari senantiasa mawas diri menuju hari esok yang lebih baik. Allah A’lam ***
Makassar, 30 Juli 2022