“Harapannya, pasca pandemi pemuda karang taruna tetap memiliki karakter MARITIM di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di desa. Mereka diharapkan tetap tangguh dalam membangun desanya,” kunci Nursa’adah.
Nursaadah mengatakan, kegiatan dimulai dengan membaca materi karakter MARITIM, sebelum mengaplikasikannya. Peserta membaca dan membagi kelompok menjadi 7. Setiap kelompok melakukan presentasi terhadap materi yang diberikan dan kelompok lain memberikan masukan dan tanggapan kelompok presentasi. Setelah itu, kegiatan dilakukan di luar ruangan melalui games.
Games yang digunakan antara lain adalah games sungai beracun, dragonball, tangkap bola, tebak kata, dan tepung berayun.
“Permainan inilah yang sangat seru karena ada yang suka curang, tidak jujur, mengambil jalan pintas, egois, mau memenangkan permainan dengan cara apa pun. Mereka seolah-olah tidak menyadari bahwa games ini adalah permainan, sehingga betul-betul seperti kompetisi murni sehingga yang sensitif dapat menjadi emosi,” kata Nursa’adah.
Pada akhir games dapat diidentifikasi beberapa karakter yang muncul dari mereka. Mereka saling mengoreksi, memberi saran, dan akhirnya saling merangkul, memaafkan, dan dilanjutkan dengan mandi-mandi bersama di kolam renang di objek wisata Puca Kabupaten Maros. (MDA)