Dengan santainya, Nashruddin berkata, “Lho, baginda ini tidak memahami apa yang saya maksudkan. Saya ini adalah Dewa Bumi dan bukan Dewa langit. Kalau memang baginda menginginkan agar mata prajurit baginda yang sipit itu jadi besar, seharusnya baginda meminta pertolongan Dewa Langit, sebab dialah yang mengurus segala masalah dari pusar ke atas. Dan kalau baginda meminta tolong kepada saya, urusan saya adalah segala yang berkaitan dengan bagian pusar ke bawah, sebab saya ini adalah Dewa Bumi.”
Timur Lenk, tersenyum dengan jawaban yang disampaikan oleh Nashruddin. Setelah berbincang beberapa saat lamanya, Timur Lenk mengizinkan Nashruddin pulang ke rumahnya.
Beberapa hari kemudian, Timur Lenk memerintahkan seorang prajuritnya memanggil lagi Nashruddin ke hadapannya. Saat itu, salah seorang istri Timur Lenk telah merebus lima butir telur dan Timur Lenk mengundang Nashruddin untuk makan. Sebelum menikmati telur tersebut, Timur Lenk ingin agar Nashruddin membagi lima butir telur tersebut secara merata kepada mereka bertiga.
Di antara pembaca, mungkin ada yang bisa membantu Nashruddin membagi lima butir telur tersebut, agar Nashruddin tidak dipenjarakan oleh Timur Lenk …😁😁😁.
Bantuan dari para pembaca sangat di nantikan, salam sehat dan sukses selalu. Allah A’lam. ***
Makassar, 02 Agustus 2022