Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Timur Lenk dikenal juga sebagai Timur Gurkani, adalah seorang penakluk dan penguasa Islam Sunni keturunan Turki-Mongol dari wilayah Asia Tengah, yang sangat populer pada abad ke 14.
Suatu hari, Timur Lenk mengunjungi wilayah Akshehir daerah salah seorang ulama terkenal saat itu tinggal, Nashruddin. Ketika memasuki kota, Timur Lenk melihat Nashruddin melilitkan handuk di kepalanya, duduk di pinggir jalan sembari menyaksikan arak-arakan pasukan Timur Lenk.
Timur Lenk tertegun melihat penampilan Nashruddin dan memerintahkan salah seorang prajuritnya untuk membawa Nashruddin ke hadapannya. Timur Lenk bertanya, “Siapa kamu?”
Dengan tenang Nashruddin menjawab, “Saya Dewa Bumi.”
Mendengar jawaban Nashruddin, Timur Lenk makin penasaran dan berkata, “Nah, dikarenakan kamu adalah Dewa Bumi, tentunya kamu bisa membesarkan mata prajuritku yang sipit ini.”
Dengan santainya, Nashruddin berkata, “Lho, baginda ini tidak memahami apa yang saya maksudkan. Saya ini adalah Dewa Bumi dan bukan Dewa langit. Kalau memang baginda menginginkan agar mata prajurit baginda yang sipit itu jadi besar, seharusnya baginda meminta pertolongan Dewa Langit, sebab dialah yang mengurus segala masalah dari pusar ke atas. Dan kalau baginda meminta tolong kepada saya, urusan saya adalah segala yang berkaitan dengan bagian pusar ke bawah, sebab saya ini adalah Dewa Bumi.”
Timur Lenk, tersenyum dengan jawaban yang disampaikan oleh Nashruddin. Setelah berbincang beberapa saat lamanya, Timur Lenk mengizinkan Nashruddin pulang ke rumahnya.
Beberapa hari kemudian, Timur Lenk memerintahkan seorang prajuritnya memanggil lagi Nashruddin ke hadapannya. Saat itu, salah seorang istri Timur Lenk telah merebus lima butir telur dan Timur Lenk mengundang Nashruddin untuk makan. Sebelum menikmati telur tersebut, Timur Lenk ingin agar Nashruddin membagi lima butir telur tersebut secara merata kepada mereka bertiga.
Di antara pembaca, mungkin ada yang bisa membantu Nashruddin membagi lima butir telur tersebut, agar Nashruddin tidak dipenjarakan oleh Timur Lenk ...😁😁😁.
Bantuan dari para pembaca sangat di nantikan, salam sehat dan sukses selalu. Allah A'lam. ***
Makassar, 02 Agustus 2022