“Di Kodam I/BB, fungsi tentara ada dua yakni fungsi perang dan fungsi pembinaan teritorial. Fungsi teritorial dapat diterapkan baik masa perang maupun masa damai dengan cara berzikir bersama, sholat subuh berjamaah, dan berkeliling menyampaikan hal positif yang kita lakukan bersama,” sebut Pangdam.
Pangdam berpesan, Islam itu harus inklusif dan jangan eksklusif. Islam itu jangan menyempitkan diri dan membuka diri agar orang tertarik dengan Islam sesuai Hubbul Wathon Minal Amin, karena kita cinta negeri itu bagian dari iman dan harus menjaganya.
Jadi, sebagai umat Islam haruslah menunjukkan bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta alam, dan terbuka bagi sesama umat manusia. “Islam sebagai agama mayoritas haruslah memberikan contoh yang baik kepada masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) H. Musa Rajekshah dalam sambutannya menyampaikan, pertemuan Binjai Berzikir ini dan Pangdam bisa pulang kampung ke Kota Binjai, ini merupakan kehendak Allah.
Wagubsu berharap para murid dan siswa sekolah Yayasan Wakaf Al Kaffah Binjai, untuk dapat memiliki cita-cita tinggi, karena ridho Alloh apapun dapat terjadi.
“Semoga Kota Binjai ke depan, Sumatera Utara, dan Indonesia bisa semakin maju dan berkembang terutama sekolah-sekolah yang mengajarkan agama, sehingga melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkarakter, amanah bagi masyarakat,” ucap Wagubsu.
Turut hadir, Ketua DPRD Kota Binjai H. Noor Sri Syah Alam Putra, ST, Dandim 0203/LKT Letkol Inf. Muhammad Eko Prasetyo, Danyonif Raider 100/PS Letkol Inf Muhammad Basserawan, Kakankemenag Kota Binjai Drs. H. Saparuddin, MA, pimpinan majelis Dzikir Arafah, Ustadz Zul Arafah, Ketua MUI Kota Binjai Dr. H.M. Jamil, MA, Kabag Kesra Setdako Binjai Ahmad Yusri, pendiri dan pembina Yayasan Al Kaffah Binjai Ustadz Zulkarnain Asri, Lc, pengurus Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia Sumut Edi Sukarno serta para tokoh agama dan masyarakat Kota Binjai. (*)