Lebih jauh Kapendam menjelaskan, modifikasi dilakukan dengan melakukan penambahan part modifikasi pada beberapa senjata. Penambahan ini didasari oleh pengalaman Prajurit Kodam III/Slw selama melaksanakan tugas operasi di berbagai wilayah seperti Papua, Kalimantan, Aceh, Ambon, serta Maluku.
“Ada beberapa bagian senjata yang dimodifikasi seperti penambahan teleskop, popor yang dapat dipanjangkan, modifikasi lade, modifikasi laras bisa menjadi laras panjang dan laras pendek serta penambahan alat peredam suara, modifikasi pistol grip pada senjata laras panjang M 16 dan penambahan dudukan pengaman tele beserta trijiconnya. Untuk modifikasi senjata yang menggunakan trijicon tidak perlu lagi menggunakan pisir dan pijera, sementara untuk Senjata SO Minimi hasil modifikasi ini lebih ringan dan akurasi perkenaan yang tinggi memudahkan manuver pasukan di daerah operasi,” ujarnya.
Kapendam menambahkan, diharapkan dengan adanya modifikasi beberapa senjata dapat mempermudah ruang gerak dan daya gempur Prajurit Kodam III/Slw di medan operasi serta memberikan nilai efektif dan efisien dalam penggunaan amunisi, selain itu juga dapat menambah moril prajurit dalam bertempur. (*)