Berkaitan dengan hal tersebut, Ali RA pernah mengingatkan kepada kita semua, “Perhatikanlah yang dikatakan orang, jangan memperhatikan siapa yang mengucapkannya.”
Sebab sekali kita lebih banyak memperhatikan siapa yang mengatakan dan bukannya substansi apa yang dikatakannya, maka sangat besar kemungkinan kita akan dikuasai oleh perasaan like-dislike terhadap orang tersebut dan kita kehilangan perspektif keadilan.
Sikap inilah yang dahulu diterapkan dengan konsisten oleh kaum Muslim Klasik, sehingga mereka mampu menyerap berbagai segi positif peradaban umat manusia dari mana saja asalnya, sekaligus mempertahankan keteguhan iman untuk menolak mana yang tidak baik. Hal tersebut yang dikenal dengan amar makruf nahi munkar dalam skalanya yang menyeluruh.
Salah seorang mufassir, A Yusuf Ali, sebagaimana yang dikutip Allahummagfir lahu Cak Nur, memberi makna wasath sebagai justly balanced, Yusuf Ali menegaskan, “Esensi Islam ialah menghindari semua bentuk sikap berlebihan dalam kedua ujungnya. Islam adalah agama yang wajar dan praktis.”
Tafsiran tersebut kiranya benar belaka. Sebab sikap berlebihan akan menjadi penghalang kaum beriman untuk menjadi wasit dan saksi atas umat manusia. Allah A’lam. ***
Makassar, 06 Agustus 2022