“Jadi kami butuh dukungan sosialisasi massif kepada warga bahwa listrik 24 jam nanti menggunakan voucer isi ulang sembari menunggu listrik jalur bawah laut yang sementara dalam proses tender,” jelasnya.
Raditya berharap, jika listrik daya genset ini terealisasi, tidak ada lagi warga yang mencantol listrik karena bisa mengganggu kapasitas genset.
Bak gayung bersambut, Lurah Lae lae Muhammad Said, menyambut gembira rencana PT PLN merealisasikan listrik 24 jam yang sekian lama dinantikan ribuan jiwa penghuni Pulau Lae lae.
“Kami akan dukung penuh dan akan melibatkan unsur 3 pilar, binmas dan babinsa untuk mensosialisasikan harapan PT PLN terkait listrik prabayar dan menertibkan aliran listrik ilegal,” kunci Said.(Hdr)