Tim PIPK Politani Pangkep Adakan Pelatihan Teknologi Pemetaan Bagi Nelayan Pulau Balang Lompo, Pangkep

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

“Kami dari Tim PIPK Politani Pangkep khusus program ini, nanti akan memberikan bantuan alat GPS untuk bapak-bapak nelayan di sini. Mungkin tidak semua dapat, tapi nanti diberikan ke Kelompish dan nanti akan disetting untuk titik koordinat GPS daerah tangkapan atau fishing ground,” jelasnya.

Tim PIPK Ikan Hias ini masih akan turun lagi bertemu nelayan. Apalagi program penerapan Iptek ini bakal berlangsung selama tiga tahun dengan menggunakan dana hibah dari Direktorat Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Ristek (Kemdibud Ristek).

Ketua Kelompish M Rais mewakili kelompok nelayan penangkap ikan hias berterima kasih dengan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan tim PIPK Politani Pangkep.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Seperti dijelaskan Pak Mauli tentang cara penangkapan dengan metode ramah lingkungan ini. Sebab selama ini, ada beberapa nelayan yang memakai cara dilarang,” ujarnya.

“Kemudian pemakaian GPS juga pasti akan memudahkan nelayan. Sebab, nelayan tidak lagi mencari-mencari di mana lokasi penangkapan atau fishing ground. Sebab sudah disetel titik koordinat yang tidak melanggar,” tambahnya.

Latar belakang Program Penerapan Iptek Pengembangan Kewilayahan ikan hias ini tak lain, perairan Kabupaten Pangkep memiliki hamparan terumbu karang dengan potensi luar biasa.

Peningkatan Income Warga

Program PIPK juga mendorong nelayan tak lagi fokus sebagai nelayan tangkap ikan konsumsi semata. Tapi juga melatih nelayan untuk membidik potensi pemanfaatan ikan hias laut dan karang hias. Tentunya sesuai dengan peraturan yang diterapkan pemerintah.

Sejauh ini di Pulau Balang Lompo yang melakukan usaha ikan hias sekitar 5 tahun terakhir dilakukan oleh Kelompish dan hasil panen dijual ke UKM Pisces Aquarium sebagai pemodal.

Selama ini kerjasama bisnis ini telah terjalin dengan baik namum sampai saat ini UKM Kelompish Pangkep belum bisa produksi ikan hias yang memenuhi pasar ekspor arena terkendala karena belum memenuhi standar ekspor.

Baca juga :  Tambang Ilegal di Labuaja yang Hancurkan Jalan Beton Warga Dusun Kembali Beroperasi

Program Penerapan IPTEK Pengembangan Kewilayahan (PIPK) direncanakan selama tiga tahun. Permasalahan yang diidentifikasi oleh tim adalah sebagai berikut; (1) Produk ikan hias hasil tangkapan yang dipasarkan belum memenuhi kualitas pasar ekspor.

Masalah (2) Kesulitan menentukan posisi daerah penangkapan (fishing ground) yang tepat sasaran sehingga membutuhkan waktu lama (Lokasi yang selalu berubah-ubah), (3) Sistem Cara Karantina Ikan Hias yang Baik dan dokumen belum mampu dipenuhi secara keseluruhan.

Permasalahan berikutnya, (4) Kesulitan Sistem Informasi pemasaran Ikan hias dan belum tersedianya media SIM Pemasaran untuk pemasarannya dan (5) perbaikan sistem manajemen.

Solusi yang ditawarkan pada kegiatan Program PIPK selama tiga tahun adalah (1) Menggunakan desain khusus gillnet dengan alat bantu mengusir ikan hias injel saat di dalam kubangan terumbu karang dan menggunakan konsentrasi minyak cengkeh sebagai pengganti sianida.

Lalu (2) Pengumpulan data sistem Informasi dan data titik kordinat Stock Asesment Hasil Tangkapan dan Pembuatan spot fishing ground (zonasi) jenis ikan hias karang tertentu berdasarkan data dari GPS (LogBook Setiap Nelayan wajib Pegang dan diisi: Jumlah hasil Tangkapan; Nama Lokasi, Titik Kordinat).

Berikutnya (3) Sistem CKIB : Perbaikan kualitas parameter pendukung: Mengukur kualitas air (temperature, O2 terlarut, PH, Salinitas), Mengamati secara morfologi produk sebelum dipacking,

Selanjutnya (4) Konsep Sofware berbasis digital marketing (Harga, spesifikasi, stock, gambar product, Tracher ability/dilengkapi dengan peta) atau terbentuk Zonasi, dan

Poin (5) Sistem manajemen usaha ikan hias yang telah dikembangkan oleh Politeknik Pertanian Negeri Pangkep yang lebih efisien dan hasil produk ikan hias yang bestandar ekspor yang akan diterapkan pada kepada ke dua UKM, serta perbaikan sistem manajemen UKM.

Sedangkan target luarannya sebagai berikut: Hasil tangkapan ikan hias sesuai kualitas ekspor, dokumen sudah sesuai yang diharapkan oeh instansi terkait, SDM UKM memiliki skill dalam pemilihan dan penanganan yang standar.

Baca juga :  Dr. Ashury Djamaluddin, ST, MT : Pelabuhan, Pendukung Utama Hilirisasi Nasional

Kegiatan ini dilakukan secara bersama mitra dengan tugas dan wewenang masing-masing serta melibatkan mahasiswa yang akan melaksanakan tugas akhir dan setiap mitra ikut dalam menanggung biaya program. (Arif Fuddin Usman)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Gelar Musprov PSMTI DKI Jakarta, Suwarno Hardjo Setio Kembali Terpilih Jadi Ketua

PEDOMAN RAKYAT - JAKARTA. Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi DKI Jakarta baru saja menggelar Musyawarah Provinsi...

“Jaga Teman”, Gerakan Senyap Lawan Perundungan di Sekolah

PEDOMANRAKYAT, ENREKANG – Di tengah gemuruh dinamika remaja sekolah menengah, sekelompok siswa di Kabupaten Enrekang menyalakan lilin kecil...

Antisipasi Gangguan Kamtibmas di Wilayahnya, Pj RT RW Kelurahan Kalukuang Rutin Lakukan Posko

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas di wilayahnya, Pj RT RW Kelurahan Kalukuang, rutin melakukan posko di...

Mahasiswa Makassar Tertipu Motor Bodong dari Showroom Kapten Motor, Disergap Debt Collector di Kos

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Harapan Regar, 23 tahun, seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Makassar, untuk memiliki...