Berita kematian keempat pemuda tersebut telah diterima oleh al-Khans, sang ibu menerimanya dengan lapang dada, ketabahan yang luar biasa, bahkan kebanggaan yang tulus, dengan mengatakan, “Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi kehormatan dengan gugurnya anak-anakku.”
“Aku memohon kepada Allah SWT, Tuhanku, agar Dia akan mempertemukan diriku dengan mereka, di tempat kediaman penuh rahmat-Nya”.
Al-Khans telah menjadi lambang ibu para pahlawan. Dia bukannya sedih dengan gugurnya keempat puteranya sebagai syuhada, bahkan dia bangga dan bersyukur kepada Allah SWT, karena berharap akan memenuhi perjumpaan yang bahagia dengan mereka kelak.
Apa yang dialami oleh al-Khans bersama keempat puteranya, telah dilukiskan oleh Allah SWT dalam Q. S. 9: 111.
Peristiwa yang dialami oleh seorang ibu para syuhada di masa lalu, dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi kita semua.
Tanah air yang kita cintai ini, yang insya Allah besok tanggal 17 Agustus 2022, akan memperingati hari kemerdekaan yang ke 77, tidak lepas dari pengorbanan para syuhada dalam memperjuangkan kemerdekaan negeri ini melawan para penjajah.
Semoga amal ibadah mereka diterima di sisi Allah SWT, yang tersisa adalah sudahkah kita berjuang untuk mengisi kemerdekaan negeri ini, menuju negeri adil, makmur yang diridhai Allah SWT?
Allah A’lam
Makassar, 16 Agustus 2022