“Kebetulan pula Dr. (H.) Syafyuddin M. Yusuf, ST, M.Si juga berada di Bima, sehingga dapat menjadi narasumber utama dalam diskusi yang kemudian mengeluarkan rekomendasi ilmiah mengenai insiden lingkungan perairan tersebut,” ujar kakek enam cucu itu.
Pada kesempatan itu, Muhammad Alauddin, S.Kel menyampaikan sejarah terbentuknya IWA Mbojo. Dia mengatakan, organisasi lahir dari sebuah keresahan para pembina Mahasiswa Unhas yang berasal dari Bima, Taufik dan didukung penuh oleh pembina IWA Mbojo Unhas kemudian seperti Dr. (H) Syafruddin M. Yusuf, ST, M.Si, Dr. (H) Ikhwan M. Said, M.Hum, dan Dr. H. M. Dahlan Abubakar, M.Hum.
“Semula organisasi ini bernama Kesatuan Mahasiswa Bima Dompu (Kemabid),” ujar Alan, panggilan akrab Muhammad Alauddin yang di Bima kerap disapa dengan “Odin”.
Upaya untuk membentuk organisasi IWA Mbojo diawali dengan menginventarisasi para mahasiswa yang kebetulan sedang menggalang dana bagi korban banjir bandang di Bima pada akhir tahun 2016 yang dilaksanakan di depan Pintu I Unhas. Ternyata para mahasiswa yang menggalang dana itu seluruhnya mahasiswa Unhas. Dari mereka inilah dilaksanakan pertemuan untuk membentuk organisasi ini dan memilih Muhammad Alauddin sebagai ketua pada periode I organisasi terbentuk.
Acara penyambutan yang berlangsung sederhana ini diwarnai perkenalan para anggota Pengurus IWA Mbojo Unhas dan para mahasiswa baru Unhas, diakhiri sesi berbagi (sharing session) antara Pengurus IWA Mbojo dengan para mahasiswa baru. (MDA)