“Kencan” dengan Nakhoda KM Tilongkabila (3) : Usul Wi-Fi untuk Penumpang

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Beberapa daerah sudah bisa mengekspor hasil buminya. Di Sabu NTT sana, bisa mengekspor ikan yang masih segar-segar, misalnya ke Makassar. Kalau makan ikan, fisiknya orang Indonesia bagus-bagus. Kalau main bola, fisiknya bagus-bagus dan bisa menang ketika bertanding. Bagaimana mau menang melawan orang Barat yang fisik dan gizinya bagus kalau gizi kita kurang. Keterampilan dan otak tidak kalah. Hanya masalah fisik. Kalau fisiknya lemah, jika terjadi “body moving” (adu fisik dalam perebutan bola) tidak bisa menang, ya jatuh. Namanya olahraga keras yang mengandalkan fisik. Sekarang sudah mulai menang. (PSSI U-16 menang 1-0 atas Vietnam di Piala AFF).

Kalau KM Tilongkabila melayari daerah tengah (Bali hingga ke Bitung) perkembangan pelabuhannya berbeda. Komunikasinya masih bagus. Tengah ke barat ini bagus. Yang ke timur sudah ada beberapa, tetapi masih banyak yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Di wilayah tengah, penumpang menikmati perjalanan (pelayaran) dengan tenang, tetapi kalau di bagian timur berbeda. Pusing menghadapi hal-hal yang nonteknis. Terlalu banyak muncul masalah yang tidak logik.

“Ketika pada masa perang, armada (pelaut) Pelni dijadikan sebagai “komando” cadangan. Dikasih pangkat sersan dengan seragam Angkatan Laut,” kata Indar.

Pelni harus dibantu oleh Syahbandar, Pelindo. Pelni membutuhkan air. Terkadang disampaikan, stok air dilaporkan habis. Padahal ini untuk masyarakat (penumpang). Kalau kapal tidak ada air, penumpang menjerit. Kadang-kadang kalau kapal Pelni minta air, selalu kurang. Terpaksa Pelni harus mengirit-irit.

Suplai air pada setiap pelabuhan untuk kapal penumpang harus diperhatikan. Kalau kapal sandar, terkadang air tidak ada. Pada saat sekali sandar harus bayar Ro 15 juta. Ini merupakan tanggung jawab Pelindo sebagai pengelola pelabuhan di Indonesia.

Baca juga :  DPD RI Luncurkan Secara Formal Posko Pengaduan PT. Asuransi Jiwasraya, Ajiep Padindang Ketua Pansus : Selamatkan Dana Nasabah

“Truk sampah harus disiapkan karena kapal sudah membayar termasuk dalam komponen pembayaran yang ada. Mestinya sudah beres, ternyata kita harus menyediakan sendiri. Tidak ada air, kan susah. Penumpang ini membutuhkan mandi dan ini itu,” ujar Indar.

Dia mengakui, dalam hal penjualan tiket, sekarang sudah bagus. Tidak ada lagi penumpang gelap. E-ticketing sudah bagus. Hanya saja, fasilitas dermaganya harus diperbaiki. Digitalisasi tiket yang dilakukan Pelni agaknya belum diimbagi oleh instansi mitra. Padahal, kapal ini membawa orang cukup banyak ke suatu pelabuhan. Misalnya saja, ke Labuan Bajo, bisnis orang berkembang. Jualan baksonya berkembang dan dapat duit. Juru parkirnya pun dapat uang. Mestinya Pelni ini dibantu. Mitra kita tidak bisa mengimbangi.

Menurut Indar, orang semacam Wimbo sejatinya layak dipertahankan lebih lama di PT Pelni. Di bawah kepemimpinannya, terutama dengan E-ticketing-nya, perusahaan pelayanan plat merah ini meraup untung hingga 120%. Untung ini memberi profit adanya bonus bagi karyawan.

Merdeka.com pada 30 Desember 2016 memberitakan, dari rugi ratusan miliar, pada saat itu Pelni untung ratusan miliar. Ini tidak dapat dipisahkan dengan titah pemerintah melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang gencar mengembangkan tol laut. Tol laut yang dikembangkan dilakukan oleh konsorsium dari beberapa BUMN yang ikut berpartisipasi, di antaranya PT Pelni.

Dirut PT Pelni Elfien Goentoro belum lama ini.(2016) yang menggantikan Wimbo mengatakan, Pelni melakukan pembenahan internal, terutama keseimbangan finansial. Pelni dua tahun lalu telah mengalami kerugian, nilainya tak main-main Rp 634 miliar. Namun di 2015 kemarin (saat Wimbo Dirut), finansial Pelni kembali sehat dan meraup keuntungan mencapai Rp 99 miliar. Hal tersebut ditopang oleh efisiensi operasi yang dilakukan Pelni baik dari sisi pelaksanaan operasi yang berujung pada cash manajemen sistem.

Baca juga :  Partai Golkar Sulsel Sedang Tidak Baik-baik Saja, Peneliti BRIN Prof. Siti Zuhro Minta Airlangga Turun Tangan

“Jadi kita harus kembali lagi bahwa semua aktivitas harus terkait dengan semua strategi kita. Kalau ada program kerja yang tidak terkait dengan strategi, ya tidak kita lakukan. Setiap pengeluaran ke depannya harus berpenghasilan dengan lebih fokus terkonsentrasi. Kita jadi lebih bisa melaksanakan bisnis sesuai yang diharapkan,” jelas Elfien masih menurut merdeka.com. (Bersambung)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Lari Dari Indramayu, Ditangkap di Dompu NTB

PEDOMANRAKYAT, DOMPU NTB - Tuntas sudah pelarian Bripda SMS, salah seorang anggota Polri yang bertugas di Polda Jawa...

Dapat Bantuan 8 Kontainer Bibit Padi, Bupati Mamasa Ucapkan Terima Kasih Kepada Kementan RI

PEDOMANRAKYAT, MAMASA - Untuk meningkatkan ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Mamasa mendapatkan dukungan dan bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan)...

Berpihak ke Petani dan Rakyat, Mentan Amran Tegas Lawan Mafia Pangan

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya bahwa pemerintah hadir untuk melindungi kepentingan petani...

Mentan Amran Benahi Ekosistem Perberasan demi Kesejahteraan Petani Terus Meningkat

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pembenahan ekosistem perberasan nasional dilakukan bukan hanya...