Kembali ke al-Amin yang merupakan modal terbesar Rasulullah SAW dalam menyampaikan risalah Allah SWT yang dapat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Para pedagang/ pengusaha yang ingin sukses dalam dunia usahanya, konon mereka harus memiliki modal al-Amin dan ketika mereka tidak dipercaya oleh konsumen, biasanya dagangan mereka kurang diminati oleh calon pembeli lainnya.
Dalam kehidupan hari ini, rasanya tidak salah kalau kita kembali mengintrospeksi diri. Masih adakah sifat al-Amin dalam diri kita? Masih adakah sifat al-Amin kepada mereka yang kita percayai dan jadikan panutan?
Jangan-jangan, sifat tersebut sudah mulai menipis, bahkan hilang dari diri sendiri. Parahnya lagi, ketika kebohongan dianggap sebagai kebenaran, apalagi jika masyarakat tetap membenarkan kebohongan yang disampaikan. Ketika kebohongan dianggap sebagai kebenaran, maka nikmatilah segala sesuatu yang disampaikan oleh mereka yang kalian banggakan dan nikmatilah hidup ini.
Fanatik kepada sesuatu itu boleh, alangkah bijaknya jika kefanatikan tersebut diikuti oleh akal sehat, sebagai kekayaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia. Allah A’lam. ***
Makassar, 30 Agustus 2022