PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Kegiatan 17-an pada HUT ke-77 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Kompleks Perumahan Griya / Bumi Pallangga Mas 1, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, pada Agustus 2022, benar-benar seru.
Mulai dari anak-anak TK dan SD sampai bapak-bapak dan ibu-ibu rumah tangga benar-benar menikmati suasana berbagai kegiatan yang diadakan Panitia 17-an yang dikomandoi Ketua ORW 03, Andi Kasim Alwi, dan Sekretaris RW 03 yang juga Ketua Umum Panitia 17-an, Makmur Latief, serta Ketua Pengurus Masjid Khadijah Binti Khuwailid H Alauddin Habib selaku Pembina Panitia.
Dalam pelaksanaannya di lapangan, panitia melibatkan Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) Khadijah Binti Khuwailid yang diketuai Muhammad Fairuz Yudianto.
Lomba dan pertandingan dilangsungkan selama sepuluh hari berturut-turut, mulai Ahad, 14 Agustus 2022, sampai dengan Selasa, 23 Agustus 2022.
Dengan berbagai macam lomba yang diadakan, serta beberapa kegiatan tambahan yang diadakan oleh panitia, maka suasana 17-an pun benar-benar terasa dan dinikmati warga kompleks perumahan.
Kegiatan tambahan yang diadakan yaitu jalan sehat (yang diramaikan dengan pemberian hadiah door prize) dan sepeda santai (yang diikuti orang tua berusia di atas 60 tahun hingga anak-anak SD dengan jarak kurang lebih 20 kilometer).
Sejak hari pertama lomba pada hari Ahad, 14 Agustus 2022, anak-anak, remaja, ibu-ibu, dan bapak-bapak setiap hari mulai sore sampai malam selalu berkumpul di halaman Masjid Khadijah Binti Khuwailid Kompleks Griya / Bumi Pallangga Mas 1, padahal biasanya mereka lebih banyak berdiam di rumah masing-masing.
Maka kegiatan 17-an pun menjadi ajang silaturrahim warga kompleks perumahan untuk bertemu kembali atau berkenalan satu sama lain, karena di antara warga perumahan ada yang baru pindah atau ada yang memang belum berkenalan satu sama lain karena jarang bertemu secara langsung.
Suasana di area lomba juga menjadi semakin menarik dan dinikmati warga, karena panitia bekerja sama pengurus Masjid Khadijah Binti Khuwailid, setiap hari membuka Pasar Rakyat yang diisi ibu-ibu pelapak yang menjual makanan dan minuman ringan untuk anak-anak dan orang dewasa.
Ada catatan tersendiri dari ibu-ibu pelapak. Mereka yang sebenarnya datang untuk berjualan, oleh panitia diminta bergabung membentuk satu tim guna mengikuti pertandingan tarik tambang.
Tentu saja mereka kaget karena tidak punya persiapan dan sama sekali tidak menyangka ikut serta dalam pertandingan. Namun karena diminta oleh panitia, maka mereka pun ikut pertandingan dengan memakai pakaian seadanya saat berjualan tanpa seragam.
Di luar dugaan, ibu-ibu pelapak ternyata keluar sebagai juara tarik tambang dengan mengalahkan dua tim yakni Tim RT 07 dan Tim RT 06. Maka suasana pun menjadi heboh dengan gelak tawa dan tepuk tangan dari penonton.
Semua jenis lomba selalu menggembirakan, bahkan sebagian besar lomba selalu membuat suasana menjadi ramai oleh gelak tawa dan tepuk tangan, antara lain lomba gigit koin dimana anak-anak berlomba menggigit dan mencabut koin dari buah semangka yang dilumuri kecap, sehingga bibir dan pipi anak-anak yang ikut lomba berwarna coklat karena terkena lumuran kecap.
Begitu pun dengan lomba makan krupuk, lomba duduk balon, lomba lari kelereng, lomba lari karung, pertandingan futsal, pertandingan tarik tambang, serta pertandingan tenis meja dan pertandingan bulutangkis bagi orang dewasa.
Pertandingan tarik tambang bagi ibu-ibu dan bagi bapak-bapak, menjadi lomba yang paling banyak penontonnya karena diadakan pada hari libur yakni hari Ahad. Pertandingan tarik tambang bagi ibu-ibu dilangsungkan pada pagi hari, sedangkan pertandingan tarik tambang bagi bapak-bapak dilangsungkan pada sore hari.
