Islam adalah agama rasional yang mengajarkan umatnya untuk senantiasa bekerja maksimal dalam upaya mencapai sesuatu yang diharapkan.
Cak Nur menegaskan, “Jika agama lain ada yang mengajarkan bahwa keselamatan diperoleh seseorang karena kesertaannya dalam suatu upaya suci atau melalui penyajian makanan ritual, maka Islam mengajarkan, seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu yang baik, seharusnya dia berbuat baik dan tidak menduakan (syirik) kepada Tuhannya QS. 18: 110), juga QS 53: 39).”
Berdasarkan ayat di atas ditegaskan bahwa, seseorang yang mempercayai adanya takdir, tidak berarti dia bersikap fatalis, sebab sikap fatalis kepada nasib berarti tidak adanya usaha atau upaya dalam mengubah nasib menjadi lebih baik.
Oleh karena itu, percaya kepada yang dikehendaki oleh Islam yang mengajarkan amal-usaha tentu mustahil memiliki makna yang menentang usaha seseorang. Allah A’lam. ***
Makassar, 22 September 2022