Di mana, imbuhnya, masih ditemukan adanya keluhan baik dari tim penginput maupun dari masyarakat tani, seperti adanya masyarakat yang merasa tidak dimasukkan datanya sebagai penerima pupuk bersubsidi.
“Kami berharap kepada tamu undangan supaya memberikan masukan-masukan terkait dengan penginputan,” ungkap Ibrahim.
Sementara Suryanto memaparkan, tahun ini data petani harus terlebih dahulu diinput pada Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) yang sudah terkoneksi dengan data kependudukan Kepmendagri.
Di jelaskan Suryanto, di tahun 2023 penginputan data kebutuhan pupuk bersubsidi petani harus terkoneksi tiga aplikasi, Simluhtan, e-RDKK, dan e-Alokasi.
“Pengalokasian pupuk, lanjutnya, berdasarkan jumlah kuota yang diberikan oleh Kementan mengacu pada rencana definitif kelompok yang telah disusun sebelumnya,” ungkap Suryanto. (Risal Bakri)