Kenang Seniman Terbaik Sulsel, Keluarga Besar Embas Gelar Do’a Bersama Pada Haul ke-37 M. Basir

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

 

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR. - Embas Family melaksanakan acara silaturahmi dan do'a bersama dalam rangka Haul ke-37 M. Basir di Jalan Baji Rupa, Kecamatan Tamalate Kota Makassar, Minggu (16/10/2022).

Kegiatan ini selain melaksanakan do'a bersama juga bertujuan mempererat jalinan kekeluargaan tanpa ada jarak.

"Hari ini kita berkumpul melaksanakan shalat magrib secara berjamaah, kemudian dilanjutkan do'a bersama yang diisi dengan pembacaan tahlil dan shalawatan dalam rangka Haul ke-37 Bpk. M. Basir, ucap Eka Oktavia Arifien Basir.

Lanjutnya, hal tersebut tentunya sangat positif. Selain melaksanakan do'a bersama, kegiatan ini juga merupakan ajang silaturahmi, lepas rindu dengan harapan keluarga besar M. Basir (Embas) dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat dan bisa menjalin kekeluargaan lebih baik tanpa ada perbedaan, pungkasnya.

Ditempat yang sama Ardhy M Basir yang juga selaku Pemimpin Umum Pedomanrakyat.co.id mengatakan, ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilaksanakan di lingkungan keluarga Embas dengan harapan do'a bersama dengan bacaan tahlil dan shalawatan secara istiqamah ini kita kirimkan kepada ayahanda dan segenap keluarga yang telah mendahului kita dan semoga kita yang masih di beri kesehatan mendapatkan barokah dari kegiatan ini.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini, semoga kebaikan yang kita tanam semasa hidup akan selalu dikenang sepanjang masa, pungkas Ardhy Putra M. Basir.

Disela menikmati secangkir kopi hitam. Kepada kami, Ardhy menceritakan sosok ayah. Embas sapaan akrab Muhammad Basir merupakan seorang yang selalu kagum dan sangat mencintai sejarah dan budaya lokal Makassar, khususnya aksara Lontara. Beliau juga aktif sebagai seorang seniman, melukis dan menggambar sketsa adalah kepiawaiannya, sambungnya.

Baca juga :  Ratusan Barberman se - Indonesia Adu Kreativitas di Wajo

Rumah sakit Labuang Baji adalah sebagian nama yang digagas oleh seorang Basir yang diberikan pada pendirinya yang berkebangsaan Belanda. Meski Basir seorang muslim yang taat, atas pesanan si meneer, beliau menulis kitab injil dalam tulisan Lontara. Dan itu satu-satunya di dunia.

Kebiasaannya ini kemudian melahirkan lusinan buku bertuliskan huruf Lontara, termasuk Pedoman Desa; satu-satunya koran bertuliskan huruf Lontara, khusus disebarkan di desa-desa. Basir juga menggambar desain patung, misalnya yang dibangun di pertigaan Jl. Dr. Ratulangi dan Jl. Kakatua.

Di saat Pedoman Rakyat didirikan pada 1 Maret 1947, di tahun itu, pergolakan politik di Indonesia Timur, khususnya Makassar memanas hingga tahun 1960. Empat tahun kemudian, tepatnya pada Tahun 1951, Basir bergabung dengan Pedoman Rakyat (PR). Kehadiran Basir sangat membantu dalam mewarnai halaman-halaman PR lewat tulisan, gambar dan ilustrasi, jelasnya.

Bersama rekannya, M. Basir membantu membidani lahirnya koran perjuangan bernama Pedoman Rakyat dengan nafas dan semangat yang lebih berani. Jika para pejuang lainnya bertempur dengan badik terhunus, Basir berjuang dengan dua sekaligus: badik dan mesin ketik. Di sela-sela kegiatannya sebagai pejuang (wajib militer), Basir ‘membombardir’ Belanda dengan tulisan-tulisannya yang tajam.

“Ada dua tugas wartawan: Mewartakan kejadian dan menyingkap kebenaran. Dan kita sebagai insan Pers, dimuliakan oleh tugas kedua,” tulis Basir berapi-api.

Sesekali menyeruduk kopi disertai hisapan rokok ditangan, Ardhy melanjutkan ceritanya. Fokus dengan kecintaannya pada Pedoman Rakyat, M. Basir memilih mengundurkan diri dari kepegawaian Imigrasi Makassar pada tahun 1957. Sebagai salah satu pemegang saham di harian Pedoman Rakyat, M. Basir yang juga Pemimpin Redaksi membesarkan suratkabarnya dengan idealisme dan totalitas kerja. Beliau banyak melahirkan wartawan handal, antara lain Ronald Ngantung, Rahman Arge dan Arshal Al Habsy. Beliau dikenal sebagai ‘Sang Guru’ oleh para wartawan di Sulawesi Selatan.

Baca juga :  Pj Ahmadi Harap Mushollah Nurul Huda Kejari Dapat Menguatkan Solidaritas Sosial dan Keagamaan

Independensi jurnalisme yang diterapkan ketika itu membawa Pedoman Rakyat tampil sebagai koran yang disegani di Indonesia Timur, bahkan nasional. Tulisannya sering menjadi rujukan kebijakan pemerintah. Pun sebaliknya, tak sedikit kebijakan yang direvisi akibat tulisannya yang lembut namun menghentak, bahkan menghujam keras namun merangkul.

“Kepemimpinan beliau tidak sekedar fatwa teoritis belaka. M. Basir menjabat Ketua PWI Sulsel selama 2 periode, yaitu pada Tahun 1966-1968.

Di masa Patompo menjadi walikota, Basir menjadi mitra dalam penataan Kota Makassar. Beberapa patung dan taman-taman kota yang menghiasi Makassar ketika itu (termasuk ‘Tanggul Patompo’ yang terkenal) adalah hasil kolaborasi Patompo yang ‘gila’ dengan Basir yang ‘bertangan dingin’. Jelas Om Ci sapaan Akrab Ardhy M. Basir.

*Mengenal lebih dekat Embas "Seniman Terbaik Sulsel"*

M. Basir, lahir di Jeneponto 12 Februari 1924. Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab Harian Pedoman Rakyat tersebut adalah seorang " Autodidak" pendidikan formal yang ditempuhnya antara lain Volks School, Vervolg School, Laudbouw Cursus, HIS, Schakel School Taman Siswa sampai pecah Perang Dunia II.

M Basir yang juga seorang Veteran Pejuang Kemerdekaan RI di Sulawesi selatan (Sulsel). Beliau juga pernah mengabdi pada Kantor Imigrasi Ujung Pandang sambil menjadi "half timer" Pedoman Rakyat.

Dunia Jurnalistik tak bisa dipisahkan dari hidupnya, sebelum Perang Dunia II membantu majalan anak anak "Tismu" Majalah Adil di Solo, Jateng.

Tahun 1965 sampai 1977 anggota DPRD Tkt II Kotamadya Ujung Pandang mewakili Golongan Karya (Golkar). M Basir menguasai aktif bahasa Belanda, Inggris, serta sedikit bahasa Jepang dan Mandarin.

Karya tulis yang pernah dipublikasikan antara lain "Senyum di Ujung Laras" (Kumpulan Cerpen Perjuangan), Artikel perjalanan Jurnalistik ke Eropa, Timur Tengah, Asean dan Asia, Jepang dan Australia yang di muat dalam "PR".

Baca juga :  Lagi, 100 Paket Takjil dan Buka Puasa Dibagikan PKS Luwu Timur

Mengenal sosok M. Basir, beliau salah satu sosok seniman Sulsel yang kerap bekerja dibelakang layar" Pak Basir yang membuat Logo Kota Makassar. Perisai dan perahu Phinisi pada logo itu adalah buah pikirnya,” ungkap Ali Walangadi saat penulis mewawancarainya di kediamannya pada 2 Juli 2009. Tidak hanya itu, bahkan Logo Unhas dan Logo Kabupaten Jeneponto adalah buah hasil karyanya yang ‘diserahselesaikan’ pada ponakannya yakni Mustafa Djalle.

Karya lain yang tak bisa dilepas dari kehadiran TNI AD di Sulseltra adalah Lambang Kodam XIV/Hasanuddin. Saat Letkol Inf. Andi Mattalatta memimpin pada 1957. Yang kemudian berturut-turut dari Brigjen TNI M. Jusuf (1959) hingga Brigjen TNI Solihin G. Purwanegara (1965), keduanya bersahabat erat dengan Basir, bagai sepasang saudara.

Demikian pula dengan logo Kodam XII Wirabuana hasil karya M Basir. Sebuah piagam ucapan terima kasih diberikan oleh Panglima Kodam Mayjen TNI Soetedjo bertanggal 2 Mei 1985 atas karyanya itu.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Harian "Pedoman Rakyat" M. Basir menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin, 14 Oktober 1985 di RS. Akademis.

Seiring dengan meninggalnya M. Basir. Jajaran Wartawan Indonesia kehilangan sosok Tokoh Seniman terbaik Sulsel. (*Rz)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

1.511 Peserta Ikuti Perkemahan Pramuka se- Kecamatan Marioriwawo

PEDOMANRAKYAT,SOPPENG - Dalam rangkaian peringatan HUT ke 80 Proklamasi Kemerdekaan RI dan HUT Pramuka ke 64 , Ketua...

AMS Unjuk Rasa, Desak Kejari Soppeng Tuntaskan Kasus Alsintan 

PEDOMANRAKYAT, SOPENG ---- Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Soppeng (AMS) melakukan aksi unjuk rasa...

Tak Hanya Kelistrikan, PLN Berkontribusi Sosial Melalui TJSL

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- PT PLN (Persero) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, tidak hanya di bidang ketenagalistrikan,...

Andi Gunawan Bantah Isu Ingin Jadi Ketua Harian Taekwondo Sulsel

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Anggota Bidang Organisasi Taekwondo Indonesia (TI) Pengurus Provinsi Sulawesi Selatan, sekaligus selaku Ketua Tim Penyaringan...