Lapakkss Rancang Dialog Budaya dan Pergelaran Tutup Tahun 2022

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Laporan : Rachim Kallo

Bincang Budaya dan Seni digagas Anggota DPD RI Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM, belangsung di Lt 2 Popsa Jl Ujungpandang Makassar, Sabtu (22/10/2022). Dihadiri Drs. H. Andi Ahmad Saransi, M.Si, Dr. Sudirman, S.Pd., M.Si, Pengurus dan Anggota Lapakkss Andi Abubakar Hamid, Idwar Anwar, Yudhistira Sukatanya, Andi Asruddin Patunru, Ishakim, Syahrir Patakaki, Andi Saputera, Andi Rahmat Mandasini, Dewi Ritayana, Chaeriyah dan Rachim Kallo.

Ba’da ashar hingga menjelang magrib diskusi itu berlangsung. Dengan dua segmen masing-masing, membincangkan keberadaan dan vitalisasi Aksara Lontaraq sebagai kekayaan Budaya dan pemanfaatannya dalam interaksi budaya dimasa depan. Segmen kedua menginisiasi kehadiran sekolah budaya Makassar meningkatkan Pemertahanan keberadaan aksara Lontaraq sebagai alat dalam pembacaan teks dan konteks warisan budaya Makassar menjawab tantangan interaksi sosial baru.

Simpulan yang didapatkan pada segmen pertama direncanakan bulan desember 2022 yang akan datang, Lembaga Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (LAPAKKSS) bermaksud akan menyelenggarakan “dialog budaya dan pergelaran kesenian” yang menjadi tradisi Lapakks menjelang tutup tahun.

Dialog budaya nanti, ada empat judul beserta narasumber, pertama: Vitalisasi Aksara Lontaraq menjawab tantangan kebudayaan di masa depan ( Drs. H. Andi Ahmad Saransi, M.Si). Judul kedua – Trend Budaya Digital dan Kreativitas Berkesenian memanfaatkan potensi budaya Makassar (Ishakim), judul ketiga : Pemertahanan pemanfaatan Aksara Lontaraq sebagai alat komunikasi dalam interaksi sosial budaya (Prof Dr Kembong Daeng M.Hum). Dan pembicara keempat : Penanaman etika berinteraksi sosial berbasis budaya Makassar (Dr Ery Iswari., M.Hum).

Idwar Anwar penulis novel I Lagaligo yang juga wakil ketua Lapakkss saat diminta pandangaanya tentang I Lagaligo mengatakan keberadaan La Galigo sebagai sebuah karya besar, sampai saat ini masih berkutat pada naskah, khususnya aspek filologi.

Baca juga :  Dandim 1423 Soppeng Perintahkan Babinsa Kawal Langsung Panen Petani

Padahal, lanjut Edo sapaan akrabnya menambahkan sebagai sebuah karya besar, masih sangat banyak aspek yang dapat menjadi bahan kajian di kalangan akademisi. Misalnya, tentang persoalan lingkungan dan beberapa aspek lainnya.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Peringati Galungan, Camat Tomoni Timur Ajak Warga Alam Buana Rawat Toleransi

PEDOMANRAKYAT, TOMONI TIMUR — Camat Tomoni Timur, Yulius, menghadiri persembahyangan Hari Raya Galungan umat Hindu Desa Alam Buana...

Jelang Masuknya Kapal Pelni, Bupati Halut Piet Hein Babua Bersama Pimpinan Forkopimda Monitoring Pelabuhan UPP Kelas I Tobelo

PEDOMANRAKYAT, HALMAHERA UTARA - Menjelang masuknya kapal laut milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), KM Tatamailau di pelabuhan...

Dewan Pers Prof. Komarudin: Tempo Terbukti Melanggar Kode Etik atas Pemberitaan Mentan Amran

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Ketua Dewan Pers, Prof. Komaruddin Hidayat, dalam pernyataan terbuka menegaskan bahwa Tempo telah terbukti melanggar...

Lawan Serakah-nomics, Mentan Amran Berdiri di Garis Depan Lindungi Petani dari Mafia Pangan

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Serakah-nomics kini menjadi salah satu isu yang mendapat perhatian besar dari Presiden Prabowo Subianto. Salah...