“Apakah mereka mampu mengatasi persoalan bangsa, terlihat dari prestasi kinerja mereka selama menjabat sebagai gubernur. Ini (Jakarta dan Jawa Barat) adalah miniatur persoalan Indonesia, yang terlihat rekam jejak serta kompetensi dan kapasitas mereka yang menjadi modal untuk bertarung. Mereka punya kompetensi untuk mengatasi persoalan-persoalan bangsa yang semakin hari semakin rumit dan berat.”
Pangi menyarankan Anies Baswedan untuk mahir mencari cawapres yang paling ideal sebab kontestasi elektroal pada pilpres 2024 sangat bergantung sejauh mana kemampuan partai koalisi untuk mengatur siapa cawapres yang ideal karena bisa menentukan kemenangan.
“Karena salah memilih cawapres bisa bunuh diri. Tim lawan saat ini wait and see untuk melihat siapa yang akan mendampingi Anies. Karena itulah PKS, Nasdem dan Demokrat harus hati-hati betul mencari pasangan cawapres. Sebab gelanggang politik ini datar, tidak ada petahana. Kunci kemenangan bukan ditentukan oleh capresnya tetapi juga pada cawapresnya.”
Aher, tambahnya bisa menjadi pasangan ideal untuk Anies sepanjang bisa saling melengkapi, punya irisan yang berbeda, serta mampu menutupi kelemahan Anies.
“Jangan main-main soal (menentukan) cawapres, harus terukur, indikatornya jelas dan bukan berdasarkan like dan dislike. Apakah mereka kombinasi ideal nasionalis-relijius, irisannya berbeda, harus kita lihat dari hasil riset,” tandasnya.(*/Hdr)