+ Nah, ini lagi-lagi terjadi beda pemahaman dan penafsiran. Katanya di PD melarang jabatan pengurus lebih dari 2 x secara berturut-turut. Ada yang memahami, kalau gak berturut-turut, atau jedah sekali, berarti bisa dong maju lagi ?
– Menarik juga ya bro. Trus apalagi ?
+ Itu juga di KPW, sejak kongres 2018 melarang pegawai negeri sipil (PNS) jadi wartawan anggota PWI, kecuali temen kita yang kerjanya di Antara, RRI dan TVRI.
– Oh begitu bro. Jadi gimana ya bagi senior-senior kita PNS di luar Antara, RRI dan TVRI yang udah puluhan tahun mengabdi jadi wartawan PWI, tiba-tiba harus diberhentikan jadi anggota PWI ?
+ Itulah yang membuat kita prihatin dan kasihan, kalau KPW harus berlaku surut tanpa kecuali bagi senior-senior kita yang telah memegang kartu anggota PWIseumur hidup dilarang lagi jadi anggota PWI oleh KPW.
– Wow, sedih sekali bro mendengarnya, sampe gitu KPW bro ? Jadi bila dilanggar harus dijatuhi sanksi oleh siapa bro ?
+ Pastilah DK PWI pwi pusat. Kan DK satu-satunya yang dapat menjatuhkan sanksi bagi siapapun yang dinilai telah melanggar. Apalagi putusan DK itu dikatakan final dan mengikat.
– Wewewe… ngeri-ngeri sedap juga peran DK ya bro.
+ Makanya, teman-teman PWI provinsi di Konkernas minta dievaluasi itu PD-PRT dan KPW, karena DK bisa pecat pengurus di tingkat mana pun, termasuk Ketum… heheheee…
Dikhawatirkan lagi bro, kalau temen-temen ketua PWI provinsi, kabupaten dan kota dipecat oleh ketua DKP, seperti kasus di Maluku Utara.
– Vro, denger-denger sih banyak usul agar pemilihan di kongres mendatang hanya memilih ketua umum saja ?
+ Memang selama ini dah begitu, ketua DK itu dipilih melalui sistem yang ditetapkan oleh kongres. Bisa melalui musyawarah-mufakat, atau diputuskan oleh tim formatur, bisa juga secara aklamasi.
– Bro, denger katanya bang Hendri CH Bangun datang ke Konkernas ?
+ Betul, tapi tak sempat masuk ke ruangan konkernas.
– Bro, kira-kira apa maksud kedatangannya ?
+ Gak tahu juga bro. Tapi temen-temen mengartikan bang Hendri mau maju di kongres mendatang.
– Bro, mungkin baiknya, kalau bang Atal dan bang Hendri satu paket saja. Artinya, kali kedua bang Atal sebagai ketum, dan bang Hendri duduk di DK PWI pusat. Lima tahun kemudian bang Hendri bisa jadi ketua.
+ Ide bro ini brilyan, hanya saja kita serahkan kepad kedua abang kita ini yang sama-sama putera terbaik Karo Sumut… heheheee….
– Bro, ada isu atau mungkin hoax ya, bahwa bang Ilham Bintang menantang bang Atal ngajak berantem dan baku tikam ?
+ Aduuh, kabar ini aku pusing bro, juga disesalkan oleh seluruh anggota PWI provinsi. Kalau benar-benar berita itu terjadi, jatuhlah wibawa dan integritas organisasi kita. (***)