Vital Strategies dan WRI Indonesia Laksanakan Publik Awareness

Bagikan:

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Dia – Luna Vidya yang dikenal seorang aktris monolog seraya bertanya ke audience, apakah relevansi pembangunan di daratan besar dengan orang-orang pulau, sehingga kalau kita lihat apakah mereka cukup dengan transportasi, atau mereka merasa belum cukup. Jawabannya kami bisa jadi jembatan dari wajah, cerita orang pulau.

Lebih jauh Luna menjelaskan, hal yang menarik dari kota Makassar adalah ketika memutuskan untuk mempunyai Kecamatan Sangkarang (Kecamatan ke 15), maka secara mindset tentu pemerintah sudah ada kebijakan khusus yang terdiri dari pulau-pulau.

“Nah itulah, yang mau didorong Kota Makassar dengan kecamatan yang unik seperti itu. Menjadikan Project, bagaimana transportasi mobilitas itu dijadikan issu,”harap Luna Vidya.

Anak Pulau

Dalam tudang sipulung pun beberapa tanggapan masyarakat, diantaranya akademisi, jurnalis, pun masyarakat yang bermukim di pulau-pulau. Banyak kisah menarik yang mereka ceritakan selain masalah transportasi.

Pihak Dinas perhubungan Kota Makassar terlihat belum sepenuhnya mengatasi keluhan dan kebutuhan dasar masyarakat pulau – transportasi. Perahu/kapal penumpang masih dikelola orang perorang dari masyarakat setempat. Begitupun frekuensi mobilitas transportasi tersebut hanya pada jam-jam tertentu.

Itu baru satu sisi. Belum masalah pendidikan, kesehatan dan masalah yang popular adalah sampah. Menurut Lurah Kondigareng, upaya mengatasi sampah berbagai upaya telah dilakukannya bersama masyarakat disana. Katanya, pagi dibersihkan di pesisir laut, sorenya sampah-sampah bermunculan lagi. Bahkan pihaknya pernah melakukan bank sampah, namun tidak berimbang dengan biaya operasional yang jauh lebih besar.

Terlepas dari soal itu, seorang mahasiswa ketika diminta tanggapannya. Dia merasakan kesedihan saat temannya di Kampus bertanya, kamu tinggal dimana. Dengan lugu apa adanya, dia menjawab, “saya tinggal di pulau”. Mendengar jawaban polosnya, terlihat raut dan gesture temannya berubah. Kejadian itu, dia tak marah. Bahkan dia tetap semangat bangga menjadi “anak pulau”. (rk)

Baca juga :  Agama Sebagai Alat Kekuasaan?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

MK Tolak Gugatan Ombas – Marten, Bupati Baru Toraja Utara Siap Dilantik

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA.- Gugatan Pasangan Ombas-Marten nomor urut 1 atas Pilkada 2024 berakhir setelah pembacaan amar putusan oleh MK,...

Kanit Intelkam Polsek Kurima Ditembak OTK, Polri Lakukan Penyelidikan

PEDOMANRAKYAT, YAHUKIMO - Seorang anggota Polsek Kurima, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, diduga menjadi korban penembakan oleh dua orang...

Kolonel Inf Dannie Hendra Hadiri Rapat Strategis DPD RI Bahas RUU Perkotaan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Pamen Ahli Bidang Ideologi Politik (Idpol) Poksahli Pangdam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Dannie Hendra, turut serta...

Gandeng Dinkes. Pegawai dan Mitra PLN ULP Tanete Jalani Cek Kesehatan

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA -- Dalam rangka memperingati Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional, PT PLN (Persero) Unit Layanan...