Pertunjukan Kesenian (2)
Laporan: Rachim Kallo (Bagian enam)
PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR -- Pertunjukan Kesenian dua rangkaian kegiatan Interaksi Budaya Tutup Tahun 2022 yang digelar Lembaga Pengembangan Kesenian Dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (LAPAKKSS), Rabu (28/12/2022) di Baruga Benteng Somba Opu.
Kegiatan Interaksi Budaya LAPAKKSS boleh dikata ajang “silaturahmi” antar seniman dan budayawan, baik “senior maupun Junior” membaur sembari mengikuti acara demi acara hingga malam.
Kerinduan terpancar di raut wajah mereka ketika saling bertemu. Diantara mereka ada yang puluhan tahun baru bersua. “Ada tong hikmahnya LAPAKKSS buat kegiatan seperti ini. Bisa ki’ bertemu-temu,”celetuk salah seorang dari mereka sesaat sebelum malam pertunjukan dimulai. Kegiatan yang menghadirkan sekelompok orang dua tahun lebih telah kita lalui. Wabah Covid-19 melanda dunia. Teringat kalimat Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM saat pidato kebudayaan Revolusi Sosial Budaya kenyatannya tidak terjadi, tetapi bagaimanapun Covid-19 mendorong kita – memacu kita – memaksa sebagian kita – untuk memasuki dunia baru disemua aspek kehidupan, …. Covid-19 berhasil dijinakkan, keadaan langsung dianggap normal, walau sesungguhnya pemerintah hanya melakukan pelonggaran atas berbagai pembatasan kegiatan di berbagai sektor.
Kembali ke malam pertunjukan, Bahar Karca Kelompok penyanyi jalanan (KPJ) membawakan beberapa lagu dengan iringan petikan gitarnya. Disusul pembacaan puisi yang sebelumnya ada Asmin Amin pemeran Fim genre horror, De Toeng membacakan puisi makassar yang syarat ajakan untuk menyembah Tuhan dengan shalat. Lain lagi penyair dan wartawan senior Ahmadi Haruna yang biasa disapa buloa mencoba menghadirkan generasinya (anaknya) tampik apik di atas pentas Interaksi Budaya Lapakkss.
Penyair Ras A Gaffar yang banyak menulis puisi relegius dan puisi lingkungan yang pernah membuat kumpulan puisi yang popular “Republik Terbakar (Unhas), malam itu membacakan 3 judul puisi yang diciptakannya. Di balik buku yang dipegangnya, mencari-cari puisinya yang pas untuk dia bacakan. Sekalipun kondisi fisiknya sedikit tertatih-tatih, namun semangatnya saat didaulat membacakan karya-karyanya spontan terlihat sehat dengan senyum sumringah berdiri di atas stage.
Pembaca puisi berikut Syahrir Rani Dg. Nassa, dua tahun terakhir intens menciptakan Puisi Makassar. Berikut puisi “Inakke Pasombala” yang dia tulis (di Rappokalling, Makassar. 14/12/22).
INAKKE PASOMBALAK
Inakke pasombalak
Akbise mattompok tamparang
Tamallili bombang
Tammaliang ri sokbok
Inakke pasombalak
Tuli mannyombalang
Baribbasak karueng
akdolangang pangngukrangi
Narapik bangngi
Mattamparang sokna nikanakkukiya
Kakdek niak kulleanna
Mattamparang ri laisikna
Belo-belo bonto nikapetaiya
Turungang kaminang bellaya
Tanirupaya bakkena
Natakrapik pangngaiya
Inakkemi anne pasombalak
Akliliko bombang
Tinraki timungannu
Pasaua rI kabattuanku
Nakubuntuluk kajannangang
Pallewainna tappak pakminasanku
Tajalli pangngukrangingku
Mattamparang laisikna
Pannyombalang pakdolanganku
Inakke pasombalak
Tuli makdolangang
Mattamparang ri empo kalompoanNa.
Terjemahan:(“AKU PELAYAR”; Aku pelayar - mandayung di permukaan samudera - tak menyisih ombak - tak pulang di saat hampa, -- Aku pelayar - senantiasa berlayar - pagi hingga petang - mengarungi lautan ikrar - hingga malam tiba - lautan mimpi menawan kerinduan, -- Andai aku mampu - melayari lautan keagungan-Nya - bias hias di pulau labuhan keridaan - labuhan nun jauh - wujud tak nampak pada kasad - cinta kasihku menggapai, -- Aku ini pelayar - menyingkirlah ombak menggulung - singkap gerbangmu - izinkan aku tiba di haluan - mencapai ketenangan - timbangan keyakinan imanku - tajalli yang menyingkap nubuwwah - malayari lautan keagungan hidayah - perjalanan pelayaranku, -- Akulah pelayar - Senantiasa berlayar - Melaut kedalam kuasa kebesaran-Nya. (bersambung)