PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR. - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, meraih penghargaan terbaik tahun 2022, dari Kementerian Agama Sulawesi Selatan.
Penghargaan dengan predikat A itu diterima Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong, di sela sela penutupan Hari Amal Bakti Kemenag ke-77 tahun, di Kabupaten Bantaeng, Sabtu, 7 Januari 2023, malam tadi.
HM.Ashar Tamanggong menjelaskan, penghargaan yang diterima bukan diraih lantaran kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja profesional dirinya dan pimpinan lainnya (Ahmad Taslim, H.Jurlan Em Saho’as, dan Waspada Santing--Wakil Ketua I,II,dan III) saja, melainkan termasuk kerja bersama seluruh staff pelaksana dari lembaga pemerintah nonstruktural yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5, Kecamatan Rapoccini tersebut.
“Tentunya, pridikat A, atau sangat memuaskan dari Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan yang kami terima ini adalah kerja bersama seluruh komponen di BAZNAS Kota Makassar. Predikat A yang kami raih ini pula, tidak kemudian membuat kami berbesar hati, atau berpuas diri, tetapi menjadi magnit, agar ke depan, kami terus melalukan yang terbaik lagi, khususnya menyangkut bidang perzakatan,” ujarnya.
Ashar berharap, tahun 2023 ini BAZNAS Makassar lebih baik lagi, khususnya dari bidang pengumpulan, pendistribusian, pemberdayaan, serta program program lain.
“Karena itu, kami bertekad untuk semakin meningkatkan program program yang bisa dirasakan manfaatanya oleh ummat. S ehingga keberadaan BAZNAS Makassar benar benar dirasakan kaum dhuafa dan ummat Islam secara umum,” urainya.
Selain jajaran BAZNAS Kota Makassar, Ashar Tamanggong juga mengakui, penghargaan yang diterima pihaknya, tentunya tidak terlepas dari berbagai elemen. Sebut saja, jajaran Pemerintah Kota Makassar, bersama seluruh ASN muslim. Termasuk karyawan BUMD, karyawan Perusda, aparat Polres Pelabuhan Makassar, yang setiap bulannya menyerahkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) sebesar 2,5 persen ke BAZNAS Kota Makassar, secara payroll siystem.
“Karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh personil, seluruh staf lembaga Amil dan seluruh pimpinan BAZNAS Kota Makassar. Dan tak lupa kami mengucapkan terimah kasih pula kepada Bapak Walikota Makassar dan Ibu Walikota Makassar sebagai pembina, sekaligus selalu memberi suport yang luar bisa. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para muzakki, atas kepercayaan kepada BAZNAS Kota Makassar yang dengan kepercayaannya, sehingga mereka berimfak, atau berzakat ke BAZNAS Makassar. Semoga ada balasannya di kemudian hari,” ujarnya.
Di sisi lain, ATM—sapaan akrab pria kelahiran Takalar ini, penghargaan yang diterima BAZNAS Kota Makassar, lantaran pengelolaan zakatnya sangat bersesuaian, dan memegang teguh pada tiga Aman. Yakni, Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI.
Aman Syar’i, adalah pengelolaan zakat harus selaras dengan koridor hukum syar’i. Yaitu tidak boleh bertentangan dengan sumber hukum Islam, Al-Quran dan Sunnah. Aman Regulasi, dimaksudkan, pengelolaan zakat harus memperhatikan rambu-rambu peraturan hukum dan perudangan. Sedangkan Aman NKRI, adalah, pengelolaan zakat di BAZNAS setidaknya, lebih mempererat persaudaraan, menjauhkan diri dari berbagai aktivitas, dan menjauhkan diri dari terorisme, demi menjunjung tinggi dan menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ATM mengaku, penghargaan yang diberikan kepada BAZNAS Kota Makassar bersama tujuh kabupaten/kota lainnya, yaitu Barru, Sidrap, Luwu Utara, Soppeng, Bone, Bulukumba, Bantaeng, termasuk dua lembaga zakat lainnya, Baitul Mal Hidayatullah, dan LAX Dompet Dhuafa Republika itu diserahkan pada kegiatan bertema “Kerukunan Umat Untuk Indonesia Sehat” itu. (din pattisahusiwa)