AD sendiri membunuh korban diakibatkan tergiur harga jual organ dalam manusia yang bernilai ratusan dolar yang ia lihat di website dengan melakukan pencarian melalui sebuah mesin telusur internet.
Unit Reskrim Polsek Panakukang mulai bergerak cepat setelah menerima laporan dari orang tua korban, terkait anaknya DW hilang dan belum ditemukan.
Kapolsek Panakukang Kompol Abdul Azis saat dihubungi media ini melalui aplikasi telekomunikasi mengungkapkan, kasus ini telah dilimpahkan ke Unit PPA Polrestabes Makassar karena pelaku masih dibawah umur.
“Soal motif kami belum tahu pasti karena kasusnya telah diserahkan ke Unit PPA Polrestabes Makassar, sedangkan kami di Polsek tidak menangani kasus anak,” tandas Kompol Abdul Azis. (Hdr)