PEDOMANRAKYAT, SINJAI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai menaruh perhatian terhadap pembangunan sektor keagamaan sebagai upaya pembentukan akhlakul karimah (akhlak mulia).
Buktinya setiap tahun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten, Pemkab Sinjai menganggarkan dana milyaran rupiah untuk membantu lembaga keagamaan yakni masjid, Pondok Pesantren (Ponpes) dan program keagamaan lainnya.
Selama empat tahun kepemimpinan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA), sudah hampir Rp 28 milyar anggaran yang telah dikucurkan melalui sektor keagamaan. Jumlah ini tidak masuk anggaran dalam penyelesaian Masjid Islamic Center yang telah tuntas pembangunannya.
Seperti di program rehabilitasi masjid selama lima tahun Pemkab Sinjai mengucurkan anggaran Rp 3,29 milyar, dana hibah untuk pondok pesantren Rp 1,365 milyar, program tahfidzul Qur'an Rp 1,215 milyar dan insentif petugas keagamaan sebesar Rp 22,11 milyar.
Pembangunan di bidang keagamaan ini, menurut Bupati ASA adalah komitmen dan konsistensi Pemerintah Daerah terhadap pembinaan mental spiritual dan akhlakul karimah masyarakat hingga generasi di masa-masa akan datang.
Ia meyakini, berbagai program di bidang keagamaan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah Kabupaten Sinjai dengan tujuan mengembalikan kejayaan Bumi Panrita Kitta.
“Karena, eksistensi dan perilaku masyarakat di masa depan akan ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan keagamaan pada masa ini. Makanya program ini terus kita laksanakan setiap tahun,” jelasnya, Rabu (11/01/2023).
Apalagi dirinya menyadari tanpa bantuan para penyelenggara lembaga keagamaan, pemerintah daerah tidak mampu memberikan kemajuan kepada masyarakat meskipun sebaik-baiknya sistem pemerintahan yang dilakukan jajarannya.
Di sisa masa pemerintahannya, orang nomor satu di Sinjai ini tetap berkomitmen untuk melanjutkan program keagamaan tersebut. (AaN)
